RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Pemerintah Kabupaten Temanggung selama tiga tahun ini telah mengalokasikan insentif bagi guru ngaji. Ada sekitar 11 ribu guru ngaji yang menerima insentif ini. Jumlahnya Rp 100 ribu per bulan atau Rp 1,2 juta per tahun.
“Pemberian insentif keagamaan juga diberikan kepada guru agama lain, dengan proporsi yang diberikan sesuai proporsi jumlah penduduk menurut sensus terakhir,” tutur Bupati Temanggung HM Al Khadziq saat membuka Workshop Peningkatan Kualitas SDM melalui peran TPQ dalam Pembinaan Generasi Muda Islam di Dusun Ngabean, Desa Kemloko, Kecamatan Kranggan, Temanggung Senin (27/6). Kegiatan ini bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Salatiga.
Selain memberi perhatian pada guru ngaji, pemkab juga sedang mengembangkan peternak rumah tangga dan tani pekarangan. Adanya bantuan kambing atau domba diharapkan bisa memperbanyak peternak kecil.
“Bantuan kambing ini sangat berarti dan berguna untuk meningkatkan kemandirian, apa yang diberikan kepada masyarakat ini akan menjadi teladan, akan ditiru oleh seluruh masyarakat, dan menjadi motivasi masyarakat Temanggung untuk maju meningkatkan kemandiriannya,” jelasnya.
Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan UIN Salatiga Muhammad Saerozi mengatakan, dalam kegiatan ini diserahkan 54 ekor domba untuk guru ngaji di TPQ se-Kecamatan Kranggan. “Semoga kita bisa mengambil manfaat, dan kami punya komitmen pengembangan daerah-daerah seperti di Temanggung ini,” ujarnya
Guru ngaji TPQ Fajrul Falah Dusun Krajan, Desa Sanggrahan Muhammad Syukron merasa senang telah diperhatikan dan diberi domba. Dia mengaku baru pertama kali ini mendapatkan domba. “Saya siap mengembangkan domba yang saya terima ini. Semoga bisa bermanfaat dan menunjang perekonomian kami,” katanya. (din/ton)