RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Sejumlah program dan sasaran dalam Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Temanggung tidak terlaksana dan molor dari target. Pandemi Covid-19 diklaim sebagai penyebab target tidak bisa terlaksana sesuai rencana.
Pada tahun terakhir RPJMD 2018 – 2023 ini, Pemkab Temanggung masih berupaya menggenjot program sasaran yang belum tercapai untuk bisa diselesaikan tahun ini. “Pandemi yang juga belum selesai ini menjadi hambatan bagi pemerintah daerah untuk bisa mencapai program-program atau sasaran yang ditetapkan,” kata Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo saat membuka Musrenbang RKPD Temanggung di Aula Progro Bappeda Rabu (30/3).
Beberapa alasan terhambatnya RPJMD tersebut, kata Heri, terkait permasalahan anggaran dari pemerintah pusat yang diberikan kepada daerah. Yakni banyaknya pesanan dari pusat agar anggaran tersebut digunakan dalam penanggulangan Covid-19.
“Kemudian juga ada anggaran yang refocusing, tidak jadi diberikan ke daerah. Selain itu PAD kita juga sedikit banyak terpengaruh sehingga di anggaran ini jelas tidak bisa memenuhi apa yang kita harapkan untuk 5 tahun ke depan,” terangnya.
Heri mengungkapkan, hingga tahun keempat RPJMD ini, program sasaran yang sudah terlaksana rata-rata hanya tercapai di kisaran 60 -70 persen. Beberapa prioritas pembangunan daerah hingga 2023 adalah pemantapan reformasi birokrasi, percepatan pengurangan kemiskinan, pemantapan kapasitas dan daya saing ekonomi kerakyatan serta pemerataan pembangunan wilayah dan lingkungan hidup.
“Ini kita sudah lakukan upaya-upaya untuk mengubah target dan sasarannya. Karena yang masih butuh upaya keras ini persentasenya kecil, tahun ini insyaAllah akan tercapai semua,” jelasnya. (nan/ton)