RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Seiring tingginya permintaan kopi asli Temanggung, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung ingin tambahan tanaman kopi baru. Tahun ini sekitar 400 ribu sampai 500 ribu bibit kopi akan diberikan pada masyarakat. Baik jenis robusta maupun arabika.
Jumlah ini meningkat 275.000 bibit kopi dari tahun sebelumnya dengan harapan bisa meningkatkan produksi kopi. Kepala DKPPP Temanggung Joko Budi Nuryanto menuturkan, berdasarkan pemetaan tahun lalu, luas tanaman kopi robusta di Kabupaten Temanggung sekitar 12.000 hektare. Setiap hectare ditanami 800 pohon kopi. Sedangkan luas tanaman kopi arabika relatif lebih kecil sekitar 1.500 hektare.
“PR kami ke depan untuk tanaman kopi robusta memang banyak yang harus diremajakan dan kemarin kami sudah melakukan training of trainer yang nanti akan memberikan pelatihan terkait usaha tani dan program tahun ini tentang kopi,” katanya akhir pekan kemarin.
Sebelumnya, Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan kualitas kopi Temanggung sudah terkenal sehingga harus digarap serius agar bisa diekspor ke luar negeri dengan tetap menggunakan nama Kopi Temanggung, bukan daerah lain.
Ia mengklaim, selama ini penjualan Kopi Temanggung sudah cukup bagus. Sebagian bahkan sudah ada yang diekspor, baik perseorangan langsung kepada pembeli maupun diekspor pihak ketiga di Jawa Timur, sehingga mereknya menjadi kopi Jawa Timur bukan Kopi Temanggung.
“Ke depan Kopi Temanggung harus diekspor dengan nama Kopi Temanggung bukan daerah lainnya. Kopi Temanggung terkenal di Eropa sejak abad 18, Java coffee itu ya Temanggung,” katanya. (nan/ton)