32 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Kopi Temanggung Ingin Bawa Nama Sendiri

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Kopi Temanggung sudah dikenal di Eropa sejak abad 17 dengan sebutan Java Coffee. Hal ini menjadi bukti bahwa kualitas kopi Temanggung sudah diakui dunia. Namun saat ini, kopi Temanggung kurang dikenal di dunia internasional.

Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan, kopi Temanggung seringkali diekspor melalui daerah lain. Sehingga nama yang dikenal dunia internasional adalah nama daerah tersebut, bukan Temanggung sebagai daerah asal kopinya.

“Ada yang perorangan langsung (menjual) ke luar negeri tapi volumenya tidak banyak. Kebanyakan masih melalui daerah lain. Yang kita inginkan ini agar kopi Temanggung diekspor ke negara lain dengan nama kopi Temanggung sendiri,” kata Khadziq dalam live webinar bertajuk ‘Optimalisasi Peran UMKM dalam Meningkatkan Ekspor Non-Migas Jawa Tengah 2022’ di Aula Progo Bappeda Kamis (10/3).

Topik utama yang dibahas adalah tentang bagaimana cara mengangkat kopi asli Temanggung agar bisa dikenal dan bersaing di dunia internasional. Sebanyak 33 pelaku UMKM yang bergerak di industri kopi asal Temanggung hadir sebagai peserta.

Ia menilai, perlu ada pelatihan agar pelaku kopi di Temanggung bisa menjual kopinya sendiri dengan nama asli kopi Temanggung sehingga kopi Temanggung bisa dikenal. Ia berjanji akan terus melakukan pendampingan terharap para petani maupaun pelaku perkopian agar terciptanya produk kopi unggulan yang diterima secara nasional dan internasional.

Ketua Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang Suharnomo melihat pesatnya perkembangan dunia perkopian di Temanggung. Banyak anak muda yang potensial mengembangkan komoditas ini. Alasan-alasan ini pula yang membuatnya melakukan pelatihan ini. Ia ingin mewujudkan Temanggung sebagai Kota Kopi. Di Temanggung juga banyak pelaku kopi, sehingga berpotensi menjadi klaster kopi. “Jadi para pelaku kopi ini tidak hanya bermain individu tetapi atas nama brandname kopi Temanggung,” ungkapnya.

Dukungan untuk mengembangan dunia kopi di Temanggung juga datang dari Bank BNI yang siap memberikan kemudahan-kemudahan pengajuan kredit usaha rakyat (KUR). Pimpinan BNI Wilayah 05 Bambang Setyatmoko menyebut, secara nasional pemerintah punya program menciptakan 50 ribu eksportir baru tahun ini yang diharapkan tumbuh dari pelaku usaha kecil (UMKM). Anggaran KUR senilai Rp 38 triliun.

Salah satu pegiat kopi Isro’i mengatakan, sudah sepantasnya kopi Temanggung sudah mulai mengepakkan sayap di dunia internasional. “Kopi kita kualitas dunia, geliatnya sekarang juga bagus. Cuma kadang masih banyak yang bingung kalau ada pesanan dari luar, nah mereka bisanya nitip lewat daerah lain,” ujar pemilik brand Kopi Gunung Api asal Ngadirejo ini. (nan/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya