RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Sebuah kandang ayam semi permanen milik Sholikin, 28, warga Dusun Semen RT 08 RW 02, Desa Semen, Kecamatan Wonoboyo habis dilalap si jago merah Jumat (28/1) sore. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini. Namun, kerugian yang dialami atas ludesnya bangunan kandang ayam semi permanen tersebut ditaksir mencapai Rp 132 juta. Selain itu, ratusan ayam yang berada di dalamnya juga ikut terbakar. Ayam yang berhasil terselamatkan sebanyak 200 ekor.
Ruji, salah seorang saksi mata mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Dari kejauhan, ia melihat kobaran api yang berasal dari kandang ayam. Diduga kuat api berasal dari kompor penghangat kandang yang menyambar benda-benda mudah terbakar di sampingnya.
Ruji lantas melaporkan kejadian ini kepada Sholikin, pemilik kandang ayam. Namun, selang beberapa menit api ternyata sudah membesar dan membakar sebagian kandang.
Dengan mengirimkan 6 personel, satu unit firetruck dan satu unit watersupply. Damkar Temanggung akhirnya berhasil memadamkam api tepat pukul 16.20 WIB. Kasi Penyelamatan dan Kebakaran Damkar Temanggung Rama Adhitia Cahya mengatakan, sesampainya di tempat kejadian kebakaran ternyata masih ada bara api kemudian anggota segera melakukan pemadaman serta pendinginan.
“Alhamdulillah kegiatan berjalan aman dan lancar, kalau telat sedikit saja kandang-kandang yang lain juga akan ikut terbakar,” katanya saat dikondirmasi via sambungan telepon kemarin malam.
Kendati demikian, dalam menangani kejadian kebakaran di daerah yang jauh dari pos pemadam, Rama masih menyayangkan minimnya fasilitas yang dimiliki satuannya. Yakni belum memiliki groundtank (wadah penyimpanan air) di Pos Damkar Candiroto. Padahal, armada damkar harus selalu standby saat dibutuhkan.
“Kalau mau ngisi air itu harus ke Desa Karang Gendong, Ngadirejo yang jaraknya sekitar 11 kilometer mas. Ini sudah sering diusulkan tapi masih dianggap belum penting. Padahal pernah kita dikomplain warga sekitar sumber air karena merasa terganggu,” jelasnya. (nan/ton)