RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Rupang para dewa di Kelenteng Ling Bio Temanggung, mulai dibersihkan. Tradisi itu dilakukan para jemaat untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek.
Tidak hanya rupang para dewa, jemaat juga membersihkan semua fasilitas yang ada di kelenteng. Altar tempat ibadah pun dipercantik dan ditata ulang. Sedangkan abu sisa pembakaran dupa dibersihkan dari bukhur atau wadah abu. Tak hanya orang tua, anak muda dan anak-anak kecil pun juga berpartisipasi membersihkan patung Dewi Kwan In.
Sekretaris Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Cahaya Sakti, Kong Ling Bio Lidya Samstya Graha menuturkan, bersih-bersih kelenteng merupakan rangkaian perayaan tahun baru Imlek. Untuk mengawali tahun, kata Lidya, harus dimulai dengan sesuatu yang bersih dan baru. Sehingga ke depan semuanya akan menjadi lebih baik.
Lidya mengatakan, dalam perayaan Imlek tahun ini berbagai kesenian seperti barongsai masih belum bisa dilaksanakan mengingat masih dalam suasana pendemi. Bahkan jumlah jamaat pun juga dibatasi hanya 50 persen.
“Kehadiran 50 persen itu paling yang datang tidak sampai 20 orang, karena biasanya kita hanya 40 – 50 orang saja. Kalau Imlek bisa 150 lenbih. Cuma saat ini masih terbatas karena pandemi,” katanya.
Kata Lidya, tidak ada tema khusus perataan Imlek 2573 ini. Namun, Selasa (25/1) malam kemarin, para jamaat sudah melakukan upacara doa ‘Mengantar Dewa Naik’.
“Kita punya kepercayaan bahwa dewa akan naik melaporkan perilaku umat manusia ke langit setahun sekali. Kita berharap dengan kegiatan dan itikad kita yang baik, yang dilaporkan ke atas akan baik juga dan akan berefek baik pula,” terangnya.
Lidya berharap, agar keadaan menjadi lebih baik. Pandemi berakhir dan kegiatan manusia menjadi normal seperti sediakala. Sedangkan untuk Temanggung, ia bersama jemaat yang lain berharap agar tetap menjadi kabupaten yang gemah ripah loh jinawi. “Itu yang selalu kita panjatkan dalam doa ritual kita,” pungkasnya. (nan/zal)