RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Kementerian Pertanian bersama petani melakukan panen perdana bawang merah varietas batu ijo di area lumbung pangan (food estate) di kawasan Embung Bansari Kamis (20/1). Setelah dihitung, produktivitas bawang merah mengalami peningkatan 4 ton per hektare dibanding tahun sebelumnya.
Sekretaris Dirjen Holtikultura Kementan Retno Sri Hartati mengatakan, produktifitas bawang merah tahun lalu rata-rata 12,5 ton per hektare. Melalui program food estate ini meningkat menjadi 15,7 ton per hektare.
Dengan peningkatan produktivitas tersebut, diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi petani. Meski harga jual bawang merah basah saat ini masih rendah, yakni Rp 6.000 perkilogram, sedangkan bawang merah kering di kisaran Rp 11.000 – Rp 15.000 perkilogram.
Namun, kata Retno, yang paling penting adalah jaminan penyerapan hasil pertanian dari para petani oleh offtaker. Sehingga petani tidak lagi kebingungan hasil pertaniannya hendak dikemanakan.
“Jadi petani tinggal menanam saja dan konsentrasi pada produksi, karena para offtaker yang sudah berkomitmen untuk menyerap hasil pertaniannya. Dan ini sudah ada surat perjanjiannya bahkan sebelum para petani mulai menanam,” ujarnya. Pihak offtaker yang turut hadir pun juga menyampaikan komitmennya untuk membantu menyerap seluruh hasil produksi para petani.
Sementara itu, Sofian Ashari dari Kelompok Tani Lestari berharap agar program food estate ini bisa diperluas lagi sehingga banyak petani-petani lain yang bisa merasakan manfaatnya. “Karena saya akui pendampingan dari dinas itu lebih intens mas, jadi kita nanam tidak sendiri-sendiri tapi saling bantu dan diskusi. Selain itu juga ada jaminan harga sama offtakernya,” katanya.
Melalui program food estate yang digagas Presiden Jokowi ini, diharapkan menjadi penggerak di desa agar petani menjadi pelaku usaha. Serta tenaga kerja produktif sehingga ke depan dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi desa yang inklusif dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. (nan/ton)