RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Program kota tanpa kumuh (kotaku) di Kabupaten Temanggung diharapkan bisa berkelanjutan. Karena dinilai sangat membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal ini diungkapkan Bupati Temanggung HM Al Khadziq saat peresmian program Kotaku di Dusun Ganjuran, Desa Glapansar, Parakan, Selasa (21/12).
Khadziq menyebutkan, ada 289 desa/kelurahan di Kabupaten Temanggung. Sementara untuk tahun ini, baru 5 desa yang mendapat program kotaku. Yaitu Kelurahan Parakan Wetan, Parakan Kauman, Walitelon Utara, Desa Glapansari dan Desa Nampirejo dengan anggaran di masing-masing desa Rp 1 miliar.
“Program kota tanpa kumuh yakni program pembangunan kawasan permukiman untuk meningkatkan sarana prasarana, sanitasi, pengelolaan sampah dan juga penyediaan air bersih, pembangunan perumahan dan lain sebagainya. Saya harap juga akan disusul desa-desa yang lainnya karena memang program ini sangat dirasakan manfaatnya,” ujarnya.
Bupati menyebutkan, pengurangan luas wilayah kumuh di Temanggung tahun ini mencapai 38,313 hektare. Kontribusi pengurangan dari program kotaku seluas 13,253 hektare. Sedangkan 25,060 sisanya ditangani pemkab sendiri. Ia berharap agar hasil pembangunan program kotaku ini bisa dirawat dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk warga demi meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Cakra Nagara mengatakan, program kotaku menitikberatkan pada tiga hal. Yakni pelaksanaannya harus menyerap tenaga kerja lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kolaborasi dengan semua pihak untuk penyelesaian permasalahan kumuh. Dan pembangunan infrastruktur harus berkualitas sesuai standar PU.
“Program kotaku fokus pada infrastruktur berbasis masyarakat dengan penanganan permukiman kumuh. Termasuk di dalamnya mitigasi terhadap bencana yang dikhawatirkan akan terjadi di lingkungan pemukiman. Semoga bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga,” tandasnya. (nan/lis)