RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Sebanyak 210 kelompok kesenian di Kabupaten Temanggung mendapatkan bantuan dana hibah urusan kebudayaan dengan total Rp 7,6 miliar. Bantuan tersebut bersumber dari aspirasi anggota DPRD, bupati dan wakil bupati. Jumlah yang diterima masing-masing kelompok kesenian bervariasi mulai Rp 25 – 250 juta.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan, besaran bantuan yang digelontorkan bagi pelaku kesenian tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya Rp 6,3 miliar.
“Ini adalah bukti komitmen dari Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk mengembangkan seni dan budaya tradisi di Temanggung. Harapannya dengan hibah seni budaya ini, kelompok-kelompok kesenian akan semakin maju sehingga bisa mendukung kegiatan kepariwisataan dan juga gerakan kemajuan seni dan budaya itu sendiri,” ujarnya.
Bupati menilai, perkembangan maupun upaya pelestarian seni budaya di Kota Tembakau memang semakin maju. Namun, geliatnya sedikit tertutupi oleh pendemi Covid-19 yang mengharuskan ditiadakannya pementasan. Sehingga, katanya, eksistensi dari para pelaku seni jadi tidak nampak.
“Saat ini kita rasakan memang perkembangannya semakin maju. Perlu kita sadari bahwa seni dan budaya itu sudah menjadi bagian dari nafas kehidupan masarakat di Kabupaten Temanggung,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung Saltiyono Atmaji menuturkan bantuan dana hibah ini merupakan bentuk apresiasi bagi pelaku seni yang telah membantu mempertahankan dan melestarikan budaya kesenian lokal tradisional.
“Dana ini nantinya digunakan untuk mengembangkan dan melestarikan seni budaya yang ada di Temanggung,” katanya.
Ia menyebut, terdapat 1.791 kelompok seni budaya yang ada di Temanggung yang nantinya secara bergiliran mendapat bantuan dana hibah urusan kebudayaan.
Sementara itu, Sarmudji Agung Wijoyokusumo yang merupakan Ketua Kelompok Seni Turonggo Cipto Budoyo asal Desa Bantengan, Kecamatan Wonoboyo mengakui keseriusan pemkab Temanggung dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya di daerahnya.
Dengan bantuan Rp 75 juta yang diperoleh kelompok keseniannya, akan digunakan untuk membeli gamelan baru yang akan menunjang kesenian jaran kepang kelompoknya.
“Ini memang belum melengkapi keseluruhan alat musik. Tapi alhamdulillah sangat membantu sekali karena gamelan kita sudah lama. Anggota kita ada 50, harapan saya mudah-mudahan pementasan benar-benar tidak ada pembatalan lagi,” tandasnya. (nan/lis)