RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Petani di Kabupaten Temanggung mengembangkan tanaman padi organik dengan sistem tanam jajar legowo. Atau atau menanam dengan jarak tanam 10 x 20 meter.
Sistem ini, menurut Ketua Gapoktan Subur Makmur Desa Plosogaden, Kecamatan Candiroto, Purnomo Adi Santoso memiliki banyak keunggulan. Yakni pancaran sinar matahari lebih merata untuk mengurangi gulma-gulma pada tanaman. Sehingga tanaman di areal jajar legowo dapat tumbuh serempak dengan hasil panen melimpah dan merata.
“Kita sudah mencoba untuk melakukan percobaan yang pertama, dan ini yang kedua kali kita tanam. Di lahan satu hektare itu produktivitas tanaman padi dengan sistem jajar legowo mencapai 9 ton. Lebih banyak 3 ton dari sistem konvensional atau tradisional yang selama ini diterapkan para petani, yang hanya 6 ton per hektare,” katanya, Jumat (26/11).
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo yang hadir di lokasi mengatakan, keberhasilan pengembangan padi organik tersebut harus terus dipertahankan dan ditingkatkan di masa mendatang. Sehingga melalui program tersebut memberikan keuntungan besar guna menyejahterakan para petani di Temanggung.
Sementara anggota DPD Jateng Denty Eka Widi Pratiwi menyebut pertanian organik ini sebagai pertanian masa depan. Sejalan dengan mulai menggeliatnya petani milenial di Temanggung.
“Ini lah yang diharapkan. Dunia pertanian yang menarik generasi muda untuk langsung terlibat di dalamnya. Adanya pertanian organik ini semoga menjadi multiplier effect bagi semua pertanian yang ada di Kabupaten Temanggung,” terangnya. (nan/lis)