RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan bencana alam di Kabupaten Temanggung. Baik banjir, tanah longsor dan angin ribut pada Kamis (18/11).
Di Desa Comoro, Kecamatan Wonoboyo terjadi longsor di tiga titik yang berdekatan pada Kamis sore. Tebing jalan penghubung antara Desa Cemoro – Wates longsor dan akses jalan menjadi tertutup.
Pada hari yang sama, longsor juga terjadi di Dusun Nglarang, Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo yang merobohkan bangunan menggantung milik warga. Sementara longsor di Dusun Miri, Desa Purwodadi, Kecamatan Tembarak mengakibatkan tertutupnya jalur alternatif Tembarak – Selopampang.
Longsor terparah terjadi di Dusun Wunut, Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kamis malam. Gempuran hujan lebat membuat talut tebing rumah retak menyebabkan air masuk ke dalamnya sehingga menimbulkan longsor. Dua rumah milik warga mengalami kerusakan berat atas kejadian ini dengan taksiran kerugian Rp 110 juta.
Hujan deras juga menyebabkan banjir di jalan Parakan – Kedu (Sariayam). Banjir dengan ketinggian betis orang dewasa tersebut membuat akses lalu lintas macet selama hampir 3 jam. Selain itu, atap rumah roboh di Dusun Dukuh, Wonosari, Bulu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengimbau warga untuk selalu waspada dan meningkatkan koordinasi dengan perangkat desa, relawan dan tim BPBD Temanggung. “Meski tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, kita harus waspada karena ancaman akan selalu ada,” katanya, Jumat (19/11).
Toifur menyampaikan, dalam pekan ini bencana alam didominasi tanah longsor. Sementara kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Ia menekankan, intensitas hujan bulan ini masih sangat tinggi sehingga masyarakat masih harus tetap waspada. (nan/lis)