RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Luasan tanaman pangan pada musim tanam ketiga di Kabupaten Temanggung paling sedikit. Ini jika dibandingkan dengan luasan tanaman pangan pada musim tanam ke dua.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan, pola pertanian yang dijalankan oleh petani di Temanggung sedikit berbeda dengan petani daerah lainnya. Kondisi ini sangat mempengaruhi luasan tanam pangan.
Ia menjelaskan, petani Temanggung juga menanam tembakau, sehingga ketika memasuki musim tanam ketiga masih dalam panen raya tembakau. “Bulan Agustus sampai Oktober masih panen raya tembakau. Jadi sawah yang biasa ditanam padi masih ada tanaman tembakaunya,” katanya.
Ia menyebutkan pada musim tanam ketiga luasan tanaman pangan kurang lebih antara 3.000 hingga 4.000 hektare. Padahal pada musim tanam pertama hingga kedua bisa mencapai belasan hektare tanaman pangan. Diakuinya, curah hujan tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan curah hujan di tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap pola tanam bagi petani baik petani di lahan sawah maupun tegalan.
Ia menambahkan, petani di lahan tegalan seperti di lereng Sindoro, Sumbing dan Prau, setelah panen raya tembakau usai akan mengolah lahannya untuk ditanami hortikultura. Seperti bawang merah, putih dan cabai. “Tapi ada juga yang tanam jagung dan sayuran. Serta tanaman lainnya yang dianggap mempunyai nilai ekonomis bagi petani,” tandasnya. (nan/lis)