RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Lebih dari 100 ekor burung perkutut jawa dilepas ke alam liar. Langkah ini sebagai upaya konservasi pelestarian burung perkutut yang sudah mulai langka.
Pelepasan perkutut oleh Komunitas Memetri Perkutut Lokal Temanggung (MPLT) ini berlangsung di Desa Gunung Payung, Kecamatan Candiroto, Minggu (10/10/2021).
Menurut Humas MPLT Sutarno, populasi burung perkutut di Kabupaten Temanggung sudah diambang kepunahan. Hal tersebut dikarenakan maraknya penangkapan dan perburuan liar.
“Kami rutin mengadakan perilisan pelepasan perkutut agar tidak punah. Perkutut ini populasinya semakin habis itu karena perburuan,” ujarnya.
Kegiatan ini sebagai upaya pelestarian agar perkutut yang dulunya hampir punah bisa lebih berkembang populasinya dan anak cucu di masa depan masih bisa melihat dan menikmati kicauan perkutut. Tidak hanya tinggal cerita.
Ia menjelaskan, burung perkutut banyak diburu untuk kembali diperjualbelikan dan diikutsertakan dalam kontes adu kicau. Burung yang dilepas ini, kata Sutarno, dibeli dari Jawa Timur lewat hasil penangkaran, sehingga tidak mengurangi populasi di sana.
“Burung yang kita lepas ini didapat dari pesanan anakan dari wilayah Jawa Timur karena di sana masih tergolong banyak. Akhirnya kami memohon untuk bisa di pindahkan ke Temanggung. Bukan kami menangkap di sana supaya habis, tetapi untuk melebarkan. Sehingga di sana masih ada dan di sini bisa berkembang,” jelasnya.
Terkait pelestarian perkutut di Desa Gunung Payung ini, pihaknya melibatkan seluruh masyarakat untuk membantu mengamankan sebagai langkah preventif mencegah perburuan liar. (nan/lis)