RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Harga cabai merah jenis sret di tingkat petani di Temanggung mulai merangkak sejak satu pekan terakhir.
“Sejak seminggu ini harga cabai sret merah mulai naik, menjadi Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilo. Harga sebelumnya hanya Rp 5.000 per kilo,” kata Asnawi, 48, petani cabai warga Dusun Bebengan, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Sabtu (25/9/2021).
Asnawi menyebutkan, dengan harga jual Rp 10.000 per kilo tersebut, petani masih mengalami kerugian, karena belum bisa menutup biaya penanaman dan perawatan.
“Petani bisa mendapat keuntungan itu kalau harga jual cabai di atas Rp 30.000 per kilo. Karena biaya penanaman dan perawatan yang meliputi obat-obatan dan pupuk susulan itu lumayan banyak. Di lahan seluas seperempat hektare itu bisa menghabiskan biaya lebih dari 4 juta,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Masdur, 31, mengatakan untuk produktivitas tanaman cabai pada masa panen tahun ini bisa menghasilkan 7 kuintal, di luas lahan satu hektare. Jumlah panen tersebut merupakan tanaman yang terhitung subur dengan buah lebat.
“Kalau tanaman subur dengan buah lebat itu bisa panen hingga 7 kuintal di lahan satu hectare. Itu untuk satu kali petik dan berlanjut pada petikan-petikan selanjutnya,” imbuhnya.
Petani berharap harga jual cabai merah jenis sret kembali naik, agar mendapat keuntungan. Sehingga pada musim tanam selanjutnya, petani dapat menanam kembali.
“Saya berharap harga cabai kembali naik, agar petani bisa menanam kembali di musim selanjutnya. Kalau harga naik kan bisa untuk modal tanam,” pungkasnya. (nan/lis)