RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengeluhkan sedikitnya pasokan vaksin yang diberikan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Menurut bupati, sedikitnya droping vaksin yang digelontorkan ini akan berimbas pada percepatan capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Temanggung. Padahal, kata Khadziq, dalam sepekan Kabupaten Temanggung diwajibkan memvaksin sedikitnya 13.000 orang. Sedangkan minggu ini cadangan vaksin hanya sekitar 9.000 dosis.
Capaian vaksinasi di Kabupaten Temanggung sendiri saat ini masih di angka 28 persen menjelang 29 persen. Hingga akhir September ini ditargetkan 30 persen orang harus sudah disuntik vaksin.
“Kita bisa saja menargetkan dan menyiapkan masyarakat sebanyak mungkin untuk divaksin. Tapi kalau supplynya kurang, ya ndak bisa dilaksanakan,” keluhnya.
Menyikapi hal tersebut, Khadziq mengatakan sudah membentuk tim khusus untuk melakukan lobi-lobi ke lintas lembaga untuk mencari kesediaan vaksin. Baik dengan Dinas Kesehatan Provinsi, gubernur, parpol, TNI dan Polri.
Terkait dengan status PPKM, Khadziq menuturkan Temanggung sudah masuk level 1 menurut situs korona Jawa Tengah. Sedangkan berdasarkan inmendagri, Temanggung masih di level 2. “Tetapi di level 2 pun, Temanggung ada di urutan angka satu,” jelasnya.
Sehingga, kata Khadziq, kondisi Covid-19 di Temanggung sudah sangat baik. Kendati demikian, ia khawatir lantaran salah satu indikator terbaru yang dijadikan penentuan status level PPKM adalah capaian vaksinasi. Padahal, katanya, stok vaksin yang diberikan provinsi masih sangat sedikit. Sehingga, dikhawatirkan, status Temanggung kembali berubah menjadi level 3 maupun level 4.
“Jadi memang kondisi di masyarakat sudah sangat baik, tetapi saya minta semuanya tetap hati-hati dan tetap prokes. Karena bukan tidak mungkin gelombang ketiga dari virus ini terjadi,” pungkasnya. (nan/lis)