RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Bertepatan dengan World Cleanup Day pada 18 September digelar gerakan pilah sampah dari rumah. Kegiatan menyasar anak-anak sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA. Baik yang dilaksanakan di sekolah, maupun dari rumah untuk didokumentasikan melalui video dan dikirimkan pada guru masing-masing.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk edukasi kepada masyarakat pentingnya memilah sampah sejak dari rumah. Pelibatan anak-anak sekolah tersebut, kata Khadziq, untuk menanamkan cinta lingkungan sejak dini.
Di samping itu, juga diadakan kerja bakti di desa-desa yang diorganisasi Dewan Persampahan Kabupaten Temanggung. Dengan bersih-bersih di lingkungan RT masing-masing dikawal para pegiat sampah rumah tangga, fasilitator persampahan desa dan kecamatan.
Khadziq menyebutkan, Indonesia memproduksi 67 juta ton sampah sepanjang tahun 2020. Khusus di Kabupaten Temanggung tidak kurang dari 100 ton sampah masuk TPA setiap hari. Jika tidak ada langkah untuk mengurangi sampah-sampah tersebut, katanya, bumi akan terancam.
“Kita mulai menyelamatkan bumi dengan memilah sampah dari rumah sejak sekarang. Kalau sampah tidak dipilah dari rumah, TPA akan penuh sampah residu dan akan mengotori lingkungan. Berbahaya bagi lingkungan hidup kita,” tuturnya.
Khadziq berharap, banyak masyarakat Temanggung yang semakin peduli dengan lingkungan sehingga Temanggung akan menjadi kabupaten yang bebas sampah. (nan/lis)
