31 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Penyerapan Tembakau Lambat, DPRD Datangi Pabrikan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Pimpinan DPRD Kabupaten Temanggung memantau aktivitas perdagangan tembakau di gudang perwakilan pabrik Djarum dan Gudang Garam, Kamis (16/9/2021).

Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Yunianto mengaku menerima laporan masyarakat terkait lambatnya penyerapan tembakau oleh pabrikan. Maka, dengan tegas ia meminta pabrikan segera mempercepat penyerapan dengan harga yang sesuai harapan petani.

“Kami berharap pabrikan mampu menyerap seluruh tembakau di Temanggung. Persentase saat ini sudah lebih dari 50 persen tergarap dari sawah dan siap dijual. Sehingga, melihat kuantitas yang sudah cukup banyak ini, sangat kita sesalkan ketika tidak terserap,” tuturnya.

Yuni juga meminta agar faktor cuaca yang kurang mendukung akhir-akhir ini dijadikan faktor penentu terserapnya tembakau dan minimalnya harga.

“Kami berharap seluruh stake holder dan semua lembaga yang terlibat untuk menyelamatkan pertembakauan Temanggung. Berkomitmen menghargai dari setiap tetesan keringan para petani,” imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, salah seorang grader Djarum Arief Raharja mengaku akan mengusahakan dan memenuhi permintaan tersebut, selama kualitas tembakau masih sesuai standar pabrik.

“Jadi tembakau yang sesuai standar pabrik kita beli dengan harga Rp 55.000 sampai Rp 60.000. Tetapi yang kurang baikpun kita toleransi. Kita beli dengan harga Rp 45.000 sampai Rp 52.500,” terangnya.

Arief menambahkan, pembelian saat ini difokuskan di grade D dengan target pembelian untuk musim ini 10.000 keranjang dan yang sudah terbeli 7.000 keranjang. Atau 70 persen dari target pembelian semula.

“Cuma mungkin saja kalau masih banyak tembakau yang baik, nanti pabrikan akan menambah kuota pembelian,” tambahnya.

Sementara Hartanto, grader PT Gudang Garam mengungkapkan, harga tembakau ditentukan kualitasnya. Saat ini harga tertinggi yang ditawarkan pabrikan sudah menyentuh di angka Rp 80.000. Namun kebanyakan tembakau petani dengan grade C dan D dihargai Rp 50.000 sampai Rp 60.000.

Terkait penyerapan, ia mengaku masih tergantung keputusan pabrik. Dari target pembelian 10.000 ton, sampai  pertengahan September kata dia, sudah mencapai 9000 ton. “Kalau serapan kita tergantung pabrik. Selama ini pabrik masih meminta kita akan terus jalani,” tandasnya. (nan/lis)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya