26 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Cuaca Jangan Dijadikan Alasan untuk Menurunkan Harga Tembakau

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Kementerian Perindustrian telah merespons surat yang sebelumnya dikirimkan Pemerintah Kabupaten Temanggung pada Jumat (10/9/2021) lalu.

Surat tersebut berisi permintaan bantuan kepada kementerian tersebut agar ikut turun tangan memberikan atensi bagi masalah pertembakauan di Kabupaten Temanggung. Utamanya, percepatan penyerapan tembakau petani oleh pabrikan.

“Permohonan sudah saya kirimkan. Saya dengar Kementerian Perindustrian sudah mengirim surat yang akan disampaikan kepada pabrik-pabrik rokok agar mereka mempercepat penyerapan dan juga harga agar tidak merugikan para petani,” ujar Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Rabu (15/9/2021).

Selain itu, Khadziq juga masih menunggu konfirmasi dari direktorat jenderal yang khusus menangani masalah industri rokok datang ke Temanggung. Diperkirakan datang berkunjung pada minggu-minggu ini.

Semua upaya tersebut, kata Khadziq, dilakukan agar penyerapan tembakau petani bisa dipercepat. Harga yang ditawarkan bisa dinaikkan lagi agar petani tidak merugi. Sebab, menurutnya saat ini harga jual tembakau masih relatif rendah dan tidak menguntungkan petani.

Khadziq juga prihatin dengan cuaca beberapa hari terakhir di Kabupaten Temanggung yang terus diguyur hujan. Kondisi akan mengganggu proses pengeringan tembakau dan berdampak pada kualitas yang dihasilkan. “Saya harap cuaca ini juga tidak dijadikan alasan untuk menurunkan harga tembakau,” ujarnya.

Ia menegaskan Pemerintah Kabupaten Temanggung selaku regulator dan pihak yang berada di tengah-tengah kepentingan pertembakauan ini, selalu bersama dengan masyarakat, petani dan pihak industri.

“Kita bekerja bersama-sama agar dunia pertembakauan ini menguntungkan semua pihak. Baik industri, pedagang dan petani semuanya untung,” katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung Siyamin mengungkapkan menjelang akhir masa panen raya tembakau, harga yang ditawarkan pabrikan di kisaran Rp 40.000 hingga Rp 50.000 per kilogram.

Menurutnya, kondisi tersebut berpontensi merugikan petani. Ia berpendapat seharusnya semakin mendekati masa akhir panen, harga yang ditawarkan lebih meningkat lantaran kualitas tembakau kian bagus.

Ia menyayangkan hujan yang terjadi beberapa hari terakhir ini, karena berdampak pada kualitas tembakau.

“Sekarang petani itu musuhnya ada tiga. Pertama cuaca, kedua sistem tata niaga yang terlalu panjang dan merugikan petani. Ketiga adalah kelompok antirokok,” terangnya.

Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah-langkah strategis untuk membantu petani. Sedangkan bagi pabrikan diharapkan bisa segera mempercepat penyerapan dengan harga yang layak. (nan/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya