RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Petani tembakau di lereng Gunung Sumbing menggelar ritual tolak bala dan doa bersama Jumat (3/9/2021) sore. Ini sebagai bentuk protes atas rencana pemerintah menaikkan cukai tembakau.
Ritual digelar di pendopo komplek Tuk Budaya, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo Jumat (3/9/2021) sore. Diikuti puluhan petani dari desa di sekitar lereng Gunung Sumbing. Ritual dimulai dengan pembakaran kemenyan oleh sesepuh Desa Losari dilanjutkan doa bersama.
Menurut koordinator acara Nur Akhsan, ritual tolak bala ini sebagai wujud kekecewaan petani tembakau terhadap rencana kenaikan cukai tembakau yang diwacanakan pemerintah. “Dalam tiga tahun terakhir setiap akan masuk musim panen tembakau, selalu digulirkan wacana kenaikan cukai. Hal itu merupakan malapetaka bagi petani,” katanya.
Dengan wacana tersebut, kata Akhsan, jelas perusahaan akan mengurangi biaya produksi salah satunya adalah pembelian tembakau. Imbasnya tembakau petani tidak terserap. Kalaupun terbeli, harga akan sangat rendah.
“Dengan doa bersama tolak balak ini kami meminta kepada Sang Pencipta agar membuka mata pemerintah mengurungkan niat kenaikan cukai,” imbuhnya.
Akhsan menerangkan selain kenaikan cukai, petani juga berharap agar pemerintah juga membatasi kran impor tembakau, dan simplifikasi cukai. “Kenaikan dan simplikasi cukai serta impor tembakau merupakan malapetaka buat petani tembakau. Semoga dengan doa bersama ini hal hal tersebut tidak terjadi,” harapnya. (nan/lis)