RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Penampilan Gunawan, warga binaan Rutan Kelas II B Temanggung bisa dibilang garang. Tubuhnya atletis, suaranya tegas. Rambutnya dipotong kastanye khas tentara militer, sungguh sangat intimidatif.
Sekali melihat, orang pasti mengira ia adalah pemuda yang bernyali pemberani. Namun, bak jauh panggang dari api. Gunawan ternyata tak segahar penampilannya ketika melihat jarum suntik.
Rabu (4/8/2021) kemarin, ia bersama 135 warga binaan lainnya menjalani vaksinasi yang digelar Rutan Kelas II B Temanggung kerja sama dengan Kodim 0706 Temanggung.
Sejak awal, pemuda tegap ini sudah menunjukkan gelagat ketakutan saat menjalani screening kesehatan oleh petugas. Ia resah. Tubuhnya gemetar. Vaksin dan jarum suntik, adalah dua hal yang berbeda, begitu menurut Gunawan. Ia tidak mempermasalahkan vaksinnya. Karena informasi yang diterima, vaksin sangat diperlukan saat ini untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penularan Covid-19. Namun, perihal jarum suntik, itu yang dipersoalkan. “Saya baru sekali ini divaksin. Saya takut sama jarum suntiknya,” akunya dengan wajah pucat.
Tibalah gilirannya disuntik. Saat petugas hendak menyuntikkan vaksin ke lengannya, Gunawan berontak. Badannya kaku, sementara kakinya gemetaran. Alhasil, salah seorang napi yang lain terpaksa memegangnya kuat-kuat. Gunawan menangis. Kejadian tersebut membuat seisi ruangan tertawa keras beradu dengan tangisan Gunawan yang juga kian menjadi.
“Alhamdulillah setelah divaksin jadi lega,” ujarnya selesai divaksin. Ketakutan yang dirasakan Gunawan juga dialami warga binaan lainnya yang juga menangis saat divaksin. Saat akan dites swab maupun disuntik vaksin, warga binaan menunjukkan reaksi yang berbeda-beda. Beberapa melangkah dengan ekspresi takut. Bahkan ada yang lari kembali ke kamar hunian karena takut diswab dan disuntik.
Plt. Kepala Rutan Temanggung Novian Endus Santoso mengatakan, warga binaan memiliki hak yang sama atas jaminan kesehatan dari negara. Oleh karena itu, vaksinasi bagi para warga binaan menjadi penting dilakukan.
“Berbeda dengan masyarakat luar yang bisa menjalani isolasi mandiri di rumah dan perawatan di rumah sakit. Vaksinasi ini sangat penting untuk meningkatkan kekebalan para warga binaan,”tandasnya. (nan/lis)