RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Bupati Temanggung HM Al Khadziq menyampaikan tahun ini akan panen sedikitnya 13 ribu ton tembakau asli berkualitas tinggi. Dengan didukung situasi perdagangan, musim yang kondusif, cuaca dan kualitas yang bagus, serta semua pelaku pertembakauan sudah divaksin.
Diharapkan industri bisa menyerap habis tembakau petani sampai akhir musim nanti dengan harga tinggi. “Saya minta tembakau Temanggung lebih dihargai secara khusus. Dibedakan dengan tembakau dari luar Temanggung,” harap bupati ketika bertemu dengan industri rokok, Komisi IV DPR RI dan Kementerian Perindustrian di aula Progo Bappeda. Pertemuan ini untuk memastikan musim panen kali ini semua tembakau petani dapat dibeli oleh pabrik dengan harga tinggi sesuai kualitasnya.
Bupati juga meminta industri rokok tidak berpolitik dengan memanfaatkan situasi covid untuk mengeruk keuntungan. PT. Djarum maupun Gudang Garam Kediri saat ini dalam tahap persiapan untuk membuka gudang pembelian musim 2021 di Temanggung.
Dalam pertemuan sebelumnya, Djarum menyampaikan akan menyerap tembakau Temanggung dengan kuota minimal 4 ribu ton. Sementara Gudang Garam sampai saat ini belum menyebutkan angka kuota.
“Gudang Garam setiap tahun biasanya tidak kurang dari 12.000 ton. Bahkan realisasinya bisa lebih dari itu. Harapannya tahun ini akan lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Menurut Khadziq, selama ini perniagaan tembakau tidak pernah stabil. Tiap tahun fluktuatif harganya naik turun didikte oleh pabrik. Petani berada di posisi paling bawah dalam rantai perdagangan tembakau yang paling menderita kerugian.
Oleh karena itu Khadziq minta kepada Kementerian Perindustrian dan DPR RI untuk memikirkan nasib petani. Sementara industri fair dalam penentuan harga agar menguntungkan petani.
Dalam kesempatan itu anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Ir Panggah Susanto menyampaikan agar pemerintah melindungi kepentingan petani tembakau. Pemerintah harus mempertahankan agar industri rokok nasional yang menggunakan tembakau lokal harus lebih diperkuat dari serbuan perusahaan-perusahaan rokok internasional yang tidak membeli tembakau rakyat. (nan/lis)
