RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Kinerja Perusahaan Daerah (Perusda) Aneka Usaha disorot fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Temanggung dalam sidang paripurna Senin (28/6/2021).
Juru bicara Fraksi PAN Berkeadilan Elynawati mengatakan, pengelolaan perusda belum optimal. Baik dari aspek keuangan maupun kinerja. Pengelolaannya masih terjebak dalam pola kerja birokrasi daripada sebagai perusahaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan pelayanan maksimal.
Fraksi PAN Berkeadilan berharap, pemda lebih serius dalam melakukan pembenahan. Baik dari sisi kinerja dan perbaikan pelayanan, maupun dari sisi internal terkait pengelolaan dan validasi aset.
Sementara itu, juru bicara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan E Intan Kurniasari menuturkan, Perusda Aneka Usaha tidak layak dipertahankan. Hanya akan membebani keuangan daerah. “Perusda aneka usaha ini seperti hanya terlihat luwes-luwes yang penting ada perusda,” kritiknya dalam sidang dengan agenda laporan Badan Anggaran Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Temanggung tahun anggaran 2020 di gedung DPRD setempat.
Mahzum, juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa juga menyampaikan hal yang sama. Perusda Aneka Usaha tidak bisa menunjukan hasil kerja yang positif. Bahkan jasa pelayanan usahanya di bidang perbengkelan dan percetakan tidak bisa bersaing dengan perusahan lain di bidang yang sama. Justru malah mengalami penurunan.
FPKB meminta untuk segera dilakukan kajian akademis secara menyeluruh untuk menentukan keberlangsungan Perusda Aneka usaha sehingga tidak menjadi beban daerah dari tahun ke tahun.
“Harus dikaji secara akademis, jangan sampai perusda menjadi beban pemerintah daerah,”katanya.
Umi Fadilah juru bicara Fraksi Nusantara berharap Pemda untuk mengkaji ulang di dalam memberikan suntikan modal lagi serta mengevaluasi keberadaan Perusda Aneka Usaha yang saat ini dinilai sudah tidak sehat lagi. Hal ini terjadi karena kurangnya pengelolaan dan pengawasan yang optimal.
Ketua DPRD Temanggung Yunianto mengatakan, laporan realisasi APBD tahun anggaran 2020. Pendapatan daerah Rp 1.830.848.453.347, belanja daerah Rp 1.783.204.949.098, surplus/defisit Rp 47.643.504.249, pembiyaan netto Rp 114.804.704.856, silpa Rp162.448.209.105.
Terkait dengan Perumda Aneka Usaha, perlu dilakukan pengkajian ulang. Sehingga keberadaannya sesuai tujuan didirikannya perumda tersebut.
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo mengatakan, capaian kinerja yang masih kurang baik akan dilakukan dan diperbaiki di tahun-tahun yang akan datang. Masukan dari fraksi menjadi bahan bagi pemkab. “Kami perhatian untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan dan peraturan undang-undang yang berlaku,” pungkasnya. (nan/lis)