26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Pengolahan Sampah Bisa Jadi Sumber Ekonomi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Temanggung mendorong pengelolaan sampah menjadi salah satu faktor penggerak perekonomian masyarakat. Dengan penerapan ekonomi sirkular. Sebab, bidang pengelolaan sampah adalah sektor usaha yang tahan banting selama pandemi Covid-19.

“Selain memberikan pelatihan pengolahan sampah, DPRKPLH Temanggung juga meluncurkan program pilah sampah yang diterapkan di desa-desa. Upaya tersebut untuk menggeser ke penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat,” kata Kepala Dinas PRKPLH Temanggung, Entargo Yutri Wardono, Senin (14/6/2021).

Entargo menyebutkan, ada beberapa bagian pengelolaan sampah yang bisa menjadi pendorong ekonomi. Seperti sektor usaha pengumpulan, pengangkutan sampah, industri alat dan mesin pengolah sampah. Industri daur ulang, industri kompos dan biogas, serta industri sampah menjadi energi alternatif.

“Kita harapkan sampah itu mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kita sudah mencoba dengan pembinaan di tingkat pegiat sampah rukun tetangga. Salah satunya dengan program pilah sampah,” katanya.

Darmo Ywanto, ketua Dewan Sampah Temanggung menyebutkan terdapat 20 hingga 30 persen produksi sampah adalah organik dengan pemanfaatan teknologi pengolahan sampah black soldier fly (BSF). Sampah tersebut bisa diolah untuk produk turunan magot (larva) untuk pakan hewan, pupuk cair dan pupuk padat.

“Di masyarakat itu ada namanya pegiat sampah rukun tetangga. Di setiap RT ada dua orang penggerak. Petugas itu yang masuk ke rumah-rumah warga untuk mengedukasi bahwa sesungguhnya pengolahan sampah dimulai dari rumah tangga,” imbuhnya.

Diharapkan dengan upaya bersama antara pemerintah, dewan sampah dan masyarakat dapat menyelesaikan persoalan sampah di Temanggung. Selain itu juga untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

“Semangat kita untuk mengelola sampah dengan sebaik-baiknya sudah diwujudkan dalam berbagai instruksi bupati kepada pemerintah desa. Dan sudah diwujudkan dalam anggaran desa, sehingga masalah persampahan di seluruh Kabupaten Temanggung bisa dikelola dengan baik,” pungkasnya. (nan/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya