RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengajak masyarakat menjaga kerukunan dan merawat keberagaman. Upaya itu dilakukan agar Temanggung terhindar dari konflik. Selalu hidup rukun serta damai.
“Pandangan yang berbeda-beda bisa disatukan dalam forum yang sama. Sehingga kita bisa sama-sama membangun kesadaran. Minimal kesadaran peserta jagongan yang sekarang baru terbatas pada tokoh-tokoh agama. Tetapi harapannya ini bisa diteruskan kepada umat beragama di seluruh Kabupaten Temanggung,” tutur Bupati HM Al Khadziq saat menghadiri Jagongan Moderasi Agama Umat Buddha di Balai Ngudi Mulyo Dusun Krecek, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Selasa (1/6/2021). Dalam acara tersebut, bupati juga mengkukuhkan 6 penyuluh lintas agama dari Kemenag yang akan bertugas di Kabupaten Temanggung.
Ia mengajak masyarakat mewujudkan Temanggung yang TMG. Yakni tentrem, marem dan gandem. Sehingga ke depan Temanggung aman, damai, bersatu dan masyarakatnya saling menghormati agama, kelompok dan golongan.
Bupati berharap forum-forum seperti jagongan beragama ini bisa dilaksanakan secara rutin di berbagai desa di Kabupaten Temanggung. “Saya selaku Pemerintah Kabupaten Temanggung siap memfasilitasi agar jagongan semacam ini bisa dilaksanakan di berbagai tempat. Demi membangun kehidupan beragama dan multietnis yang lebih bersatu dan bersaudara,” pungkasnya.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Achmad Gunaryo mengatakan, acara ini untuk merajut kebersamaan di dalam umat bergama. “Agama jangan lagi dikesankan sebagai sesuatu yang keras dan tidak ramah. Jadi, moderasi beragama sesungguhnya adalah bagaimana kita beragama di tengah-tengah perbedaan kita. Jangan sok merasa menang dan benar sendiri,” paparnya.
Gunaryo menambahkan, untuk mencapai tahun kerukunan pada 2022, pihaknya akan membuat banyak program bekerja sama dengan tokoh, instansi dan direktorat lain. “Contoh dalam bidang pendidikan, kita akan melakukan perbaikan kurikulum,” tutupnya. (cr2/lis)