RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Harga cabai yang sempat mengalami kenaikan hingga Rp100.000 perkilo, kini berangsur melandai. Khususnya cabai merah jenis rawit sret dan cabai keriting.
As’ari, petani cabai warga Dusun Bebengan, Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu mengatakan untuk cabai rawit sret merah turun menjadi Rp23.000 per kilo, sedangkan cabai keriting merah Rp 8.000 – Rp10.000 per kilo.
“Sekarang harga cabai rawit sret turun dari Rp 100 ribu menjadi Rp 23.000 per kilo. Bahkan minggu kemarin harganya anjlok Rp16.000 per kilo. Cabai keriting merah turun drastis menjadi Rp 8.000 dari harga sebelumnya Rp 36.000 per kilo,” katanya kemarin (25/4/2021).
Selain harga turun, hasil panen pada tanam musim tanam tahun ini juga berkurang hingga 30 persen akibat pengaruh curah hujan. Banyak tanaman yang mati karena terserang hama dan penyakit. Intensitas hujan yang tinggi, menimbulkan hama penyakit, seperti patek, busuk batang dan busuk buah. “Sudah kita lakukan penyemprotan menggunakan obat-obatan, namun hasilnya belum maksimal,” keluhnya.
Terpisah, Slamet Nurodin mengatakan di lahan seperempat hektare yang berisi sepuluh ribu tanaman cabai, saat ini hanya bisa memanen 1,5 kuintal. Jumlah tersebut cukup anjlok. Karena normalnya dapat menghasilkan 2,2 hingga 2,5 kuintal.
“Hasil panen pada musim tanam tahun ini turun hingga 30 persen. Biasanya bisa panen satu kuintal, kini hanya 70 kilo. Meski produksi turun, namun dengan harga jual Rp 23.000 itu petani masih mendapat keuntungan,” tegasnya.
Diperkirakan harga cabai sret maupun keriting akan kembali naik menjelang Lebaran. Karena pada momen Lebaran kebutuhan cabai pada masyarakat tinggi. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, Lebaran biasanya harga cabai sret dan keriting naik. Tahun kemarin saja harga cabai hingga Rp 50.000 per kilo,” pungkasnya. (cr2/lis)