RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Penyandang disabilitas Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kartini (BBRSPDI) Temanggung memberdayakan para penerima manfaat di bidang ekonomi.
Dengan pendampingan dari para pembimbing, penyandang disabilitas diajak membuka usaha kuliner. Memproduksi kue Lebaran. Bahkan, semakin mendekati Lebaran orderan yang datang kian meningkat.
Kepala Bidang Layanan Teknis Rehabilitasi Sosial, BBRSPDI Kartini, Retno Kuncoro Rini mengatakan kue kering hasil produksi para penyandang disabilitas tersebut banyak diminati konsumen. Selain masyarakat sekitar, produk juga dipasarkan ke Magelang, Wonosobo dan Purworejo.
“Kegiatan produksi cookies ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan tata boga yang kemarin sudah dilaksanakan pada 7-11 April,” katanya Senin (19/4/2021).
Retno menyebutkan selain meningkatkan keterampilan para penyandang disabilitas, membuat kue Lebaran, juga upaya pemberdayaan disabilitas agar mampu bersaing. Dan berdaya dalam peningkatan kemandirian ekonomi. “Harapannya anak-anak bisa secara mandiri untuk memproduksi cookies dan akhirnya bisa sebagai usaha, dijual dan dibeli oleh masyarakat umum,” terang Retno. Jenis kue yang dibuat antara lain nastar, kastengel, cookies coklat, kue kacang, dan lidah kucing.
Lebih lanjut dikatakan mengajari penyandang disabilitas bukan pekerjaan mudah. Dengan metode pengajar ALU (Ajar Latih Ulang) para pendamping dituntut melakukan pengajaran yang telah dilakukan sebelumnya.”Jadi kita mengajari, kita melatih, kita ulangi lagi terus-menerus seperti itu. Misalnya hari ini dipelajari, besoknya diingatkan lagi apa-apa yang diajari kemarin,” jelas Retno.
Pembuatan kue melibatkan 11 penyandang disabilitas. Dibagi sesuai jadwal lantaran mereka masih ada kegiatan lain di kelas masing-masing terkait terapi vokasional.
Aulia, salah seorang penyandang disabilitas mengaku senang dengan kegiatan tersebut. “Senang, tadi buat nastar sama coklat. Membuatnya juga mudah,” akunya.
Retno berharap dengan pelatihan dan tindak lanjut seperti ini mampu menghasilkan wirausaha baru dari para penerima manfaat. Sehingga bisa berdaya secara ekonomi. (cr2/lis)