RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Kabupaten Temanggung memiliki potensi pengembangan bawang merah. Kondisi geografis sangat mendukung. Terutama di wilayah lereng Gunung Sumbing, Sindoro dan Prau.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung Joko Budi Nuryanto mengatakan kawasan tersebut, ketinggiannya sesuai untuk bawang merah. Yakni dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut.
Bahkan dengan potensi itu, bawang merah bisa menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung, setelah bawang putih. “Di Temanggung, potensi lahan untuk pengembangan bawang merah mencapai 1.320 hektare. Kecamatan Kledung merupakan salah satu kecamatan dengan luas tanam mencapai 439 hektare. Tingkat produktivitas mencapai 8 ton per hektare,” katanya (16/4/2021).
Selain Kledung, Tlogomulyo dan Tretep juga merupakan daerah yang berpotensi untuk budidaya bawang merah. “Bawang merah yang dikembangkan di dataran tinggi ini, ketersediaannya bisa mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat Temanggung. Untuk harga, bawang merah basah atau baru panen antara Rp 8.000 hingga Rp 25.000 per kilogram,” imbuhnya.
Saat ini Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung melakukan pendampingan pengembangan tanaman bawang merah di luar musim dengan sistem irigasi tetes dan stringkel. Diharapkan bawang merah ini dapat ditanam tiga sampai empat kali dalam setahun.
“Tanaman bawang merah berumur pendek. Umur panen 60-75 hari. Varietas yang ditanam pada pada umumnya karet dan batu hijau. Itu varietas bawang merah untuk lahan di dataran tinggi,” pungkasnya. (cr2/lis)