RADARSEMARANG.COM, Temanggung – Salah satu ruangan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Temanggung roboh. Gedung yang roboh itu merupakan bangunan cagar budaya.
Menurut Kepala Sekolah SDN Temanggung 3 Lilik Aryadi, bangunan roboh pada Selasa (12/1) malam. Bangunan yang ditetapkan sebagai cagar budaya itu sudah tua. Tembok pun masih dari bata mentah.
Tembok setinggi 3 meter dengan lebar 5 meter itu pun roboh karena tidak mampu menahan rembesan air. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai Rp 60 juta.
“Ruangan yang roboh dulunya digunakan sebagai ruangan kesenian. Namun kondisi pandemi digunakan untuk menyimpan rebana dan buku yang tidak terpakai,” ujar Lilik Aryadi kepada Radar Kedu Kamis (14/1/2021).
“Alat-alat rebana sudah diamankan. Mebel yang masih bisa dipakai turut diamankan. Ke depan, mengantisipasi musim penghujan bisa dibuatkan selokan,” imbuhnya.
Saat ini sekolah dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung sudah merapikan dan membersihkan material yang roboh. Namun, kata Lilik, belum semua barang yang tersisa dipindahkan. Material runtuhan juga belum semua dibersihkan.
Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung telah mendatangi lokasi kejadian. Pihak sekolah pun berharap agar gedung sekolah direnovasi. Sebab, saat ini sekolah masih kekurangan ruangan untuk menyimpan buku dan alat musik. Selain itu, suatu saat ruangan pasti terpakai, meski saat ini kegiatan belajar mengajar (KBM) masih berlangsung secara daring. (mg1/mg2/cr3/lis)
