RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG- Jajaran DPRD Temanggung menganggap Pemerintah Kabupaten Temanggung masih terjebak pada kegiatan rutinitas. Utamanya dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2020.
Juru bicara Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dedi Hariyadi mengungkapkan, perkembangan teknologi sudah sangat cepat. Maka dari itu, pemerintah harus menyusun program-program baru yang relevan dengan perkembangan zaman. “Namun kenyataannya, ternyata 70 persen sampai 80 persen rancangan program tahun 2020 hampir sama dengan program-program sebelumnya. Yakni masih dalam kegiatan regular yang dari tahun ke tahun sama. Itu artinya hanya copy paste saja dengan program-program sebelumnya. Program yang bersifat baru untuk mengikuti perkembangan zaman saat ini sangat minim,” ucapnya dalam rapat paripurna DPRD Temanggung, Senin (28/10)
Dirinya juga menyampaikan bahwa kekosongan jabatan eselon 2 dan eselon 3 di tubuh lembaga eksekutif juga dianggap sangat berpengaruh pada pelayanan kepada masyarakat.
Juru Bicara Fraksi Gerindra Chakiem Harmoko menyampaikan, program pengembangan desa wisata di beberapa desa terkesan terlalu dipaksakan. Banyak desa yang mempunyai potensi wisata belum tersentuh, namun banyak desa yang tidak mempunyai potensi terlalu memaksakan membangun destinasi wisata. Akhirnya hanya sesaat dikunjungi selanjutnya sepi pengunjung. “Kami berharap agar Pemeritah Kabupaten Temanggung mendampingi desa yang mempunyai potensi wisata untuk membuat master plan atau perencanaan yang tentunya berdasar pada kondisi lapangan, apakah layak sebagai desa wisata atau tidak,” tuturnya.
Selain itu, dirinya juga meminta pemerintah agar mengembangkan Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada tahun anggaran 2020. “Kami harap agar penggunaan DBHCHT lebih dikembangkan lebih luas dan merata, misalnya pada bidang hukum juga dipacu dalam sosialisasi yang berhubungan dengan cukai pada masyarakat,” bebernya.
Bupati Temanggung M Al Khadziq menyampaikan, dalam RAPBD tahun 2020 tersebut pihaknya mengaku akan memaksimalkan DBHCHT untuk kepentingan para petani. “DBHCHT tersebut akan kami gunakan untuk berbagai program pertanian terkait tembakau, mulai dari pemulihan bibit, pembinaan pasc panen, pengolahan yang benar seperti apa,” ucapnya.
Di tahun 2020 ini, orang nomor satu di Temanggung itu juga mengaku akan memangkas sejumlah anggaran. “Agar tidak terjebak rutinitas, monoton seperti selama ini, maka kami mulai efisiensi program-program yang tidak langsung punya manfaat untuk kepentian masyarakat. Kita akan berusaha semaksimal mungkin agar masyarakat merasakan manfaatnya,” tuturnya. (tbh/ton)
