RADARSEMARANG.COM, TEMANGGUNG– Senyum kebahagian terpancar di bibir Budi Riyatno, 45, warga Desa Gesing Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung. Mmpinya untuk memiliki rumah akan tercapai setelah mendapatkan bantuan pengurus NU Care Lazisnu Kabupaten Temanggung.
Saat ini rumah kayunya yang sudah mulai kropos dimakan usia mulai dibongkar oleh warga dan Banser. Dua puluh tahun lebih pria yang akrab disapa Budi mempunyai cita-cita memiliki rumah layak huni. Namun selama ini mimpi tersebut tak kunjung menjadi kenyataan lantaran kondisi fisiknya yang terlahir tidak sempurna menjadi keterbatasannya.
Mimpi Budi Riyatno memiliki rumah yang layak huni akan menjadi nyata, setelah warga bersama Banser bersama-sama membangun rumah miliknya tanpa merogoh kantong pribadinya sepeserpun.
Ia terlahir sebagai penyandang disabilitas. Kedua kakinya tidak tumbuh normal sehingga tidak bisa berjalan layaknya laki-laki. Untuk beraktivitas sehari-hari saja Budi masih mengandalkan bantuan orang lain.
Pria yang tidak mengenyam pendidikan formal itupun harus memutar otaknya agar hidupnya tidak menjadi beban. Ahirnya iapun mulai membuka usaha jasa pangkas rambut. Kemudian membuka usaha servis jam tangan, dan sol sepatu untuk mencukupi kebutuhannya.
“Semua otodidak, belajarnya dengan melihat saja. Kalau ada tukang servis sol sepatu yang sedang bekerja saya lihat. Alhamdulilah saya bisa melakukan dan menjalaninya,” terangnya.
Di tengah kehidupannya yang serba kekurangan, ada seorang wanita yang mau menerima kondisinya. Perempuan itu adalah Kiriyah, 43, warga Kaloran yang kini menjadi belahan hidupnya. Mereka dikaruniai buah hati Devi, 22, dan saat ini Budi juga sudah memiliki seorang cucu bernama Herlin, 4, buah pernikahan Devi dan Waluyo, 28.
“Saya sangat bersyukur dengan kondisi saya saat ini, istri saya berjualan jamu gendong keliling dan saya membuka jasa pangkas rambut, servis jam, payung dan sol sepatu,” tuturnya.
Dan kini mimpinya memiliki rumah akan menjadi kenyataan setelah NU-Care Lazisnu Temanggung dan masyarakat sekitar membantu mewujudkan mimpinya itu.
Khusnaeni Fauzi Perwakilan NU-care Laziznu Kandangan Temanggung menuturkan pembangunan rumah Budi Riyatno ini adalah program dari ‘dandan omah’ dari NU-care Lazisnu Temanggung, program ini diperuntukan bagi warga yang tidak mampu.
“Diutamakan bagi warga yang tidak mampu. Selain warga tidak mampu Pak Budi ini penyandang disabilitas, jadi sangat butuh bantuan,” katanya.
Sebelumnya Budi juga telah menerima bantuan berupa alat pangkas rambut dan kelengkapannya dari NU-care Laziznu sekaligus berencana untuk membangunkan salon pangkas rambut.
Rencananya rumah yang akan dibangun permanen berukuran 8 x 5 meter dengan anggaran Rp 20 juta berasal dari koin NU yang terkumpul dari warga Nahdliyin. (tbh/lis)