30 C
Semarang
Wednesday, 18 December 2024

Jelang Nataru, BI Sidak Pasar dan Bulog

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Tegal – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal melakukan sidak di sejumlah pasar dan Bulog. Hal ini dilakukan untuk memantau stok ketersediaan dan stabilitas harga pangan jelang natal dan tahun baru (nataru).

BI tidak sendiri, sidak mereka lakukan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal. Sasarannya di Pasar Pagi, Pasar Kejambon, dan Bulog. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Taufik Amrozy mengatakan, hasil pemantauan stok pangan aman dan bisa memenuhi kebutuhan selama nataru.

“Stok beras di Bulog Sub-Drive IV Pekalongan ada 15,6 ribu ton. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah eks-karesidenan Pekalongan selama tiga bulan ke depan,” katanya usai sidak, Kamis (22/12).

Meski demikian, ada sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga. Berdasarkan data PIHPS Kota Tegal, kata dia, komoditas itu yakni beras, daging ayam ras, bawang putih, telur, cabai merah, dan minyak goreng.

“Namun hasil sidak di lapangan, kenaikannya dalam batas wajar. Malah bawang putih, telur, dan aneka cabai justru turun. Komoditas lain relatif stabil,” ungkapnya.

Di sisi lain, BI Tegal menyiapkan uang tunai sebesar Rp 2,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan yang selama nataru. BI Tegal juga berkoordinasi dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran uang baru, khususnya uang pecahan kecil (UPK).

“Ada 73 titik penukaran uang baru tahun emisi 2016 dan 2022 di wilayah eks-karesidenan Pekalongan,” ucap Taufik.

Selain itu, BI Tegal juga berkoordinasi dengan sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). BI akan memastikan kelancaran transaksi di gerbang tol. BUJT juga akan menyiagakan petugas tambahan selama nataru untuk menghindari penumpukan mobil di gerbang tol.

“Kami BI Tegal memastikan ketersediaan kartu uang elektronik. Ini untuk mengantisipasi pengguna tol yang belum memiliki kartu tersebut,” ujar Taufik.

Selain itu, BI Tegal juga menyediakan pembayaran non tunai di seluruh rest area tol di wilayah eks-karesidenan Pekalongan. Ada 11 rest area yang telah menerapkan pembayaran dengan QRIS.

“Dengan demikian pengguna tol tak perlu khawatir kehabisan uang tunai ketika beristirahat di rest area,” ucapnya.

Taufik menambahkan, penggunaan QRIS meningkat di Jateng. Data per 16 Desember 2022, jumlah merchant QRIS meningkat dua kali lipat (102 persen) atau dari 168.441 menjadi 325.946 merchant QRIS.

“Jumlah pengguna QRIS baru juga meningkat selama 2022. Per Oktober masih 2,02 juta akun, kini sudah 2,7 akun. Ini menunjukan QRIS sudah meluas di Jateng,” tandasnya. (nra/svc/bas)

Reporter:
Nanang Rendi

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya