RADARSEMARANG.COM, Tegal – Sepanjang 2010-2022, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal menemukan 41.636 lembar uang palsu (upal) di wilayah eks-karesidenan Pekalongan. Penerbitan uang rupiah kertas baru tahun emisi (TE) 2022 disebut akan menekan kasus temuan upal. Pasalnya, uang rupiah TE 2022 dilengkapi unsur pengamanan yang lebih baik.
“Kami optimistis terbitnya uang baru ini pemalsuan uang akan menurun. Kami, BI, selalu meningkatkan fitur keamanan dalam proses pembuatan uang rupiah kertas,” kata Kepala BI Tegal Taufik Amrozy kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (22/8).
Ia menambahkan, penerimaan upal pada 2020 meningkat 34 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada 2021, mengalami penurunan hingga 65 persen dibanding 2020.
Ia menjelaskan, ada tiga aspek inovasi penguatan pengaman uang rupiah kertas TE 2022. Tiga itu, kata Taufik, yakni desain warna lebih tajam, unsur pengamanan lebih andal, dan ketahanan material uang yang lebih baik. “Ini akan lebih sulit dipalsukan,” ujarnya.
Diluncurkan pada 18 Agustus 2022 lalu, uang rupiah kertas TE 2022 mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Taufik menyebut, antusias itu tampak saat pihaknya membuka pos penukaran uang di sejumlah tempat di Brebes dan Tegal.
“Kami buka saat itu, tiap orang mendapat kesempatan menukar maksimal lima paket. Tiap paket Rp 200 ribu, terdiri atas selembar Rp 100 ribu, selembar Rp 50 ribu, selembar Rp 20 ribu, selembar Rp 10 ribu, dua lembar Rp 5 ribu, empat lembar Rp 2 ribu, dan dua lembar Rp 1000,” bebernya. (nra/aro)