RADARSEMARANG.COM, Tegal — Kebakaran hebat yang meludeskan 13 kapal nelayan di Pelabuhan Tegal membuat sedih para nelayan yang sejatinya hendak melaut. Para pemilik kapal mengaku rugi besar.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi menyebut bahwa proses pemadaman tidak efektif. Pihaknya hanya bisa pasrah melihat belasan unit kapal terbakar di kawasan Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah.
“Pemadaman seperti ini enggak efektif, jangkauannya nggak sampai. Tidak ada satu pun yang bisa menjangkau ke sana,” kata Jumadi saat diwawancarai media.
Kebakaran kapal di kawasan Pelabuhan Tegal, lanjut Jumadi, bukan kali pertama terjadi. Setidaknya, sudah kedua kali. Ini kali yang ketiga. Karena itu, Jumadi meminta semua pihak untuk fokus dan mengantisipasi peristiwa serupa.
Jumadi menyampaikan, penanganan kebakaran tidak hanya menjadi tugas Pemkot Tegal saja, tetapi juga pemerintah pusat. “Harus bersinergi menyelesaikan masalah seperti ini.”
Untuk itu, Pemkot akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Lebih tepatnya dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk merevitalisasi pelabuhan. Sebab, jumlah kapal yang berlabuh mencapai ribuan. Satu sisi, saat ini tengah ada perbaikan. Sehingga terjadi penumpukan kapal.
Jumadi juga meminta para pemilik kapal untuk menyiapkan alat pemadam kebakaran sendiri di atas kapal. “Kalau lagi ada kejadian seperti ini, kapal jangan ditinggalkan, harus ada ABK minimal satu atau dua untuk mengawal kapal mereka.” (isk)