26.2 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Fakta-fakta Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo, Pelaku Residivis Curanmor di Bantul

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Solo – Tak butuh waktu lama, jajaran Polres Sukoharjo bersama Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jateng berhasil mengungkap kasus pembunuhan E, 14, siswi SMP negeri di Kota Solo yang ditemukan tewas di lahan kosong Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin malam (23/1/2023).

1. Pelakunya tak lain Nanang Tri Hartanto, 21, asal Jogjakarta.

Ditangkap di kawasan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa sore (24/1/2023), saat hendak melarikan diri ke Kalimantan. Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menjelaskan, pelaku kesehariannya bekerja sebagai manusia silver. Biasa mengamen di lampu merah kawasan Kartasura, Sukoharjo. Dia diketahui juga indekos di Kartasura.

“Usai membunuh korban, pelaku hendak kabur ke Kalimantan. Tempat anak dan istrinya tinggal. Rencananya gagal karena terlebih dahulu ditangkap. Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku adalah residivis kasus curnamor (pencurian kendaraan bermotor) di Bantul (DI Jogjakarta). Belum lama ini keluar dari penjara,” ungkap kapolres saat gelar perkara di Mapolres Sukoharjo, Rabu (25/1/2023).

2. Kasus pembunuhan bermula saat korban siswi SMP dan pelaku hohohihe via aplikasi perkencanan, Senin (23/1/2023).

Disepakati mereka bertemu di salah satu hotel di Kartasura. Setelah sepakat, korban menghubungi teman wanitanya, NTO, 18, asal Kecamatan Baki, Sukoharjo sekira pukul 15.00.

Korban siswi SMP minta diantarkan ke hotel yang telah disepakati. Kemudian korban diantar tiga temannya, menggunakan mobil Honda Jazz. Setiba di sekitar hotel, korban turun dan menemui seorang lelaki.

“Saat bertemu, pelaku mengatakan hotel sudah penuh. Korban kemudian diajak pindah ke kos pelaku di Kartasura,” imbuh kapolres.

Akhirnya mereka berdua berboncengan ke kos pelaku, naik sepeda motor Yamaha Mio warna hitam. Setiba di kos, mereka hohohihe. Di tengah asyik masyuk, tiba-tiba korban minta berhenti. Alasannya durasi “main” yang disepakati di awal kelar. Jika ingin menambah durasi, pelaku harus membayar dua kali lipat.

“Mendengar hal itu, korban jadi emosi dan jengkel. Berawal dari rasa dongkol ini, pelaku berencana menghabisi korban. Kemudian menawarkan mengantarkan korban (pulang ke rumahnya) di Sukoharjo,” beber kapolres.

3. Bukannya diantar pulang, pelaku justru membawa korban siswi SMP ke lahan kosong di belakang tempat karaoke KCRI, Desa Pandeyan, Grogol.

“Pelaku membekap korban, lalu menusukkan pisau yang sudah dibawa dari kos-kosan di bagian dada. Pelaku juga menusuk leher korban menggunakan obeng sekira tujuh sampai sembilan kali,” imbuh AKPB Wahyu.

Tusukan di leher inilah yang kemungkinan besar membuat nyawa korban melayang. Setelah korban tersungkur, pelaku kabur sembari mengambil ponsel beserta uang yang sudah dibayarkan sebelumnya.

Bersambung ke : Pelaku tidak mengira korban masih di bawah umur


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya