RADARSEMARANG.COM, Solo – Ecoton dan relawan sungai nusantara berhasil mengumpulkan sekitar 10 karung yang berisi sampah plastik dari pepohonan di Sungai Bengawan Solo. Mereka melakukan brand audit dan mengidentivikasi sebanyak 170 lebih merek.
Aksi sisir sampah juga diikuti oleh pihak Body Shop, berbagai komunitas pecinta lingkungan, dan mahasiswa. Mulai dari Sungai Bengawan Solo wilayah Bojonegoro sampai Blora Jawa Tengah dibersihkan secara serentak pada Kamis (7/10/2021).
Kebanyakan sampah plastik kemasan yang ditemukan berasal dari produk makanan, sabun, popok, strefom, kresek dan kemasan plastik sekali pakai lainnya. Di antaranya milik Wings, Unilever, Indofod, Mayora, Siantar Top dll.
“Sampah-sampah ini masih banyak tercecer dan nyangkut di pohon di bantaran Sungai Bengawan Solo, terutama plastik kresek,” ujar Koordinator Operasi Plastik Muhammad Kholid Basyaiban kepada RADARSEMARANG.COM.
Diperkirakan, setidaknya 60 persen sampah yang dikumpulkan merupakan jenis kresek tidak bermerek. Sedangkan 40 persen sampah plastik bermerek dari kemasan dan sachet.
Upaya semacam ini perlu digencarkan lagi untuk mengurangi polusi plastik di sungai. Dengan begitu kualitas air Sungai Bengawan Solo layak digunakan untuk kebutuhan masyarakat. Karena 80 persen airnya menjadi suplai bagi 3 PDAM besar di Blora, Surakarta, dan Bojonegoro.
Pasalnya, Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Jawa. Diperkirakan panjangnya yaitu 640 km. Sehingga kualitas air sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat yang menggunakannya.
Dari kegiatan tersebut, para relawan ingin mendorong kesadaran masyarakat untuk menjadi ekosistem sungai. Selain itu, pemerintah tergerak untuk mengatasi permasalahan tata kelola sampah.
Dalam aksi bersih-bersih masal tersebut, para relawan berkampanye melalui poster #Stopmakanplastik. Mereka bermaksud mengingatkan masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan tidak membuang sampahnya ke sungai. (taf/ida)