29.6 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Jateng Segera Punya Factory Sharing Furniture

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Surakarta – Pemprov Jateng dengan dukungan Kementrian Koperasi dan UKM akan membentuk factory sharing bidang furniture. Rencananya akan dipusatkan wilayah Solo Raya. Di Trangsan, Sukoharjo, sudah tidak bisa karena tidak ada tanahnya. Yang memungkinkan Klaten dan Sragen.

“Factory sharing ini merupakan sebuah ruang produksi bersama bagi UKM. Tujuannya, untuk memastikan pasokan dan kualitas bahan baku serta standardisasi produk jadi,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng Ema Rachmawati seusai menjadi narasumber di rangkaian acara UKM Virtual Expo 2021 sesi dua di Gedung Bank Jateng Surakarta Sabtu (18/9/2021).

Saat ini, pihaknya terus mempersiapkan UKM dan Koperasi, di wilayah yang nantinya akan didirikan fasilitas tersebut. Selain itu, Ema juga memastikan agar nantinya factory sharing benar-benar digunakan dan bermanfaat bagi pengusaha skala kecil dan menengah.

“Dengan pasokan bahan baku dan standardisasi, produk UKM diharapkan memenuhi kualifikasi pasar. Baik untuk pasar lokal maupun manca negara,” katanya.

Ia menyebutkan, persiapan tidak hanya soal lahan. Tetapi terkait kesiapan pembiayaan dan manajerial factory sharing furniture di Solo Raya. Kalau untuk beroperasinya belum tahu.

Jadi yang di Sragen sudah menyiapkan masyarakatnya. Mulai dicari tanahnya, menyiapkan UKM, dan koperasinya. “Kami kejar persiapannya terutama visibilitas studi. Jangan sampai dibuat, tapi tidak digunakan. Terutama manfaatnya bagi lingkungan dan UKM sekitar. Mudah-mudahan 2023 sudah jalan, karena factory sharing kan harus ada manajerialnya supaya tidak asal-asalan,” ungkapnya.

Ema menambahkan, kehadiran factory sharing furniture juga diharap menggenjot ekspor produk kayu. Selain itu, fasilitas semacam ini akan dibuat juga untuk sektor lain. Seperti beras di Demak, fashion di Rembang, dan Logam di Tegal.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng Arif Sambodo. Menurutnya, factory sharing merupakan bukti kehadiran pemerintah untuk masyarakat. Pihaknya siap mendukung pendirian fasilitas tersebut.

“Dukungannya adalah untuk proses standardisasi khususnya SNI (Standardisasi Nasional Indonesia). Ada salah satu instalasi kita yang bisa menjadi bagian dari proses produksi,” ucapnya.

Terkait orientasi ekspor, Arif mengungkapkan saat ini banyak negara yang memberikan bebas bea masuk bagi produk Indonesia.

“Permintaan ekspor kita dari Januari-Juli juga meningkat 26 persen dari tahun lalu. Ini harus kita dorong dengan pendirian factory sharing untuk memenuhi kebutuhan furniture,” ujarnya.

Direktur Umum Wirasindo Santakarya Purnama Djati menyambut baik upaya tersebut. “Saya sangat tertarik. Memang ini yang dibutuhkan UKM, yakni kehadiran pemerintah untuk mengatasi persoalan. Salah satunya rantai pasok bahan baku, factory sharing di pembuatannya pengolahan. Kalau semua sudah standar, kualitas produk UKM bisa bersaing di dunia internasional,” ungkapnya.

Dukungan juga mengemuka dari Kepala Dinas Koperasi dan UKM Surakarta Heri Purwoko. Menurutnya, fasilitas ini bisa meningkatkan ekspor kayu di wilayah Solo Raya, tak terkecuali Surakarta.

Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Irianto Harko Saputro siap mendukung dengan menyediakan pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah, dengan berbagai produk kredit. Mulai kredit KUR, Kredit Milenial, dan sebagainya. (akr/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya