RADARSEMARANG.COM, SLAWI – Ketersediaan beras dan jagung di Kabupaten Tegal mengalami surplus. Ketersediaan ini dinilai dapat mencukupi kebutuhan warga.
Bupati Tegal Umi Azizah menjelaskan, produksi beras sepanjang tahun 2018 lalu, mencapai 377.924 ton dengan surplus sebesar 82.963 ton. Sedangkan produksi jagung di tahun yang sama, mencapai 88.347 ton dengan surplus sebesar 76.914 ton. “Komoditas yang turun cuma kedelai. Kekurangannya sebesar 13.347 ton,” kata Umi.
Untuk meningkatkan komoditas kedelai, Umi meminta dinas terkait dan lintas sektoral agar bisa bahu-membahu mengentaskan permasalahan tersebut. Sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Tegal selalu surplus. “Harus selalu bersinergi untuk meningkatkan ketahanan pangan,” ucapnya.
Selain lintas sektoral, Umi juga mengajak para generasi muda di Kabupaten Tegal supaya bekerja di sektor pertanian. Sejauh ini, para petani yang berperan dalam menciptakan surplus sejumlah komoditas itu, mayoritas sudah berumur senja. “Harus ada regenerasi,” pesannya.
Umi sangat menyayangkan kenapa generasi muda sekarang ini lebih cenderung bekerja merantau di luar kota. Padahal, jika mereka bisa terjun di sektor pertanian, hasilnya akan lebih besar. Diharapkan, dengan adanya hasil produksi yang tinggi ini, para generasi muda dapat tergugah.
“Semoga mereka bisa kembali ke desa dan menciptakan inovasi untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerahnya sendiri,” jelasnya. (yer/gun/ton)