RADARSEMARANG.COM, Semarang – Warga Kelurahan Sampangan secara rutin menggelar tradisi Apitan. Salah satu kesenian yang ditampilkan adalah Jaran Kepang Turonggo Seto. Sejumlah warga ikut kesurupan.
Selasa (20/6) sekitar pukul 14.00 ratusan warga memadati Lapangan Mitra Sampangan untuk menyaksikan pergelaran budaya Jaran Kepang. Sebi tradisional ini merupakan rangkaian tasyakuran warga atau Apitan Sampangan 2023.
Pertunjukan awal berupa tari dan seni Singo Joyo dari Blora bersama mahasiswa Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang. Setelah Asar, Paguyuban Jaran Kepang Turonggo Seto melakukan berbagai persiapan. Seperti menyiapkan dupa atau menyan, berbagai sesaji, dan air suci berisi bunga tujuh rupa yang didoakan.
Tak berselang lama setelah ritual, warga berebut air suci untuk dibasuhkan ke badannya, anak atau cucunya. “Ini untuk cucu saya, ini berkah. Agar cucu saya tidak kesurupan,” kata seorang warga, Ngatminah setelah berebut air suci.
Dua puluh penari yang telah dirias memasuki lapangan. Mereka membawa atribut kuda lumping dengan riasan khas jaran kepang. Secara berlahan mereka menari sesuai alunan gamelan.
Hingga di tengah-tengah tarian, salah seorang penari kesurupan. Ia menerobos penari lain sehingga lainnya kesurupan. Suasana semakin tidak karuan, lantaran para pemain jaran kepang menerobos ke arah penonton.
Terlihat, salah seorang pemuda yang ketakutan diajak menari, lalu ia ditubruk. Alhasil, ia menjadi kesurupan, menari mengikuti alunan gamelan.