RADARSEMARANG.COM, SEMARANG –Dinas Perdagangan (Disperindag) Jateng berupaya memperkuat potensi industri syariah guna memenuhi permintaan pasar. Salah satunya melalui Jateng Muslim Festival.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Taman Indonesia Kaya ini, menampilkan beragam produk syariah. Mulai dari fesyen, kerajinan tangan, hingga kuliner.
Puluhan stan UMKM dari berbagai daerah juga berjejer rapi di Jalan Menteri Supeno.
Dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno. Agenda ini merupakan bentuk ikhtiar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Sesuai dengan anjuran Wakil Presiden Ma’ruf Amin agar pangsa pasar tersebut digarap serius.
“Kita di Pemprov Jateng juga sudah membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). Ini wujud pengembangan ekonomi maupun lembaga keuangan syariah di Jawa Tengah,” kata Sumarno, Jumat (9/6).
Menurutnya, dengan mayoritas penduduk muslim, pengembangan ekonomi syariah diharapkan bisa menyejahterakan warga.
Terlebih di sisi fesyen. Jateng memiliki beragam potensi. Mulai batik hingga tenun yang bisa dijadikan beragam model pakaian muslim.
Kepala Disperindag Jateng Ratna Kwauri mengaku kegiatan ini baru pertama digelar.
Diharapkan bisa menjadi ajang untuk memberikan wadah sumber daya industri dan desainer. Sehingga muncul produk-produk syariah dengan kualitas prima.
“Ada 45 tenant dan fashion show muslim. Dari sisi kualitas desain dan kemasan, kami hadirkan balai yang kita miliki untuk melayani masyarakat sesuai kebutuhan. Apakah itu sertifikasi, konsultasi sampai Pojok Pancasila juga ada,” ungkapnya.
Pendampingan dilakukan untuk meningkatkan potensi pasar. Karena banyak pasar luar negeri yang membeli produk dari Indonesia. Seperti Malaysia, Singapura, Nigeria, dan negara lain.
Salah satu peserta Lina Widyati mengaku diundang langsung oleh Disperindag Jateng. Pemilik Double Eight Craft ini membawa produk home decoor dari olahan kain perca. Seperti sarung bantal, taplak meja, kasur, sofa, dompet, totebag, dan beragam produk lain.
“Di Disperindag sudah ada data UMKM yang terdaftar, kemudian di kurasi dan di seleksi, kalau lolos bisa ikut pameran. Harapannya produk kita bisa dikenal luas oleh masyarakat dan tentu ada peningkatan penjualan,” akunya. (kap/mg5/mg6/zal)