RADARSEMARANG.COM, Semarang – Bagi pencinta tanaman, bunga anggrek atau Orchidaceae bisa menjadi pilihan untuk memperindah taman atau ruangan. Di Kota Semarang, nama Sutikno dikenal sebagai petani dan pembudidaya anggrek yang cukup dikenal sampai ke luar kota. Anggrek budidaya pria 61 tahun ini bahkan menjadi langganan wali Kota Semarang.
Di lahan seluas kurang lebih 8 ribu meter persegi, di kawasan Tambangan, Mijen atau tak jauh dari agrowisata Sodong, Sutikno mengembangkan berbagai jenis anggrek. Misalnya anggrek bulan.
Sesuai namanya, anggrek jenis ini berbunga mirip bulan purnama yang indah. Ada pula jenis dendrobium, vanda, oncidium atau yang lebih dikenal golden shower. Belum lagi koleksi pribadinya yang merupakan anggrek langka dari Sulawesi, Papua dan lainnya.
“Dulu awalnya memang hobi tanaman, ya tanaman hias, buah dan lainnya, sebelum menggeluti anggrek,” kata Sutikno saat ditemui RADARSEMARANG.COM.
Dari pengakuannya, Sutikno juga menggeluti bisnis pembuatan taman di kantor, dekorasi pengantin dan lainnya. Dari bisnis itulah, banyak pelanggannya yang memesan anggrek, hingga ia mencoba peruntungan untuk menggeluti dunia anggrek.
Apalagi keindahan anggrek banyak digemari berbagai kalangan, mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas.
“Anggrek ini jadi bunga hias yang mewah dan eksklusif, bisa ditempatkan di ruangan sebagai hiasan atau di taman. Cara perawatannya pun cukup mudah,” jelanya.
Keistimewaan anggrek lainnya, lanjut pria yang sudah 30 tahun menggeluti anggrek ini, jika berbunga, tanaman ini bisa bertahan berbulan-bulan. Selain itu, dari segi warna juga sangat indah. Ada yang putih terang, ungu, kuning, biru hitam, merah marun dan lainnya, tergantung jenis anggrek itu sendiri.
Dari segi harga, lanjut Pak Tik, anggrek dia dibagi lagi menjadi dua jenis. Ada yang premium ada pula yang mini. Belum lagi jenis lainnya seperti dendrobium, vanda dan lainnya.
Untuk kalangan menengah, jenis dendrobium menjadi jenis yang diminati karena harganya tidak terlalu mahal. Mulai Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribuan. Tapi ada pula yang jutaan sesuai jenis dan asalnya.
“Anggrek bulan lebih mahal, peminatnya ada sendiri. Ada pula yang sampai Rp 3 jutaan, biasanya anggrek yang bibitnya dari Papua, Sulawesi, ataupun Kalimantan, saat ini saya coba kembangkan sebagai indukan dulu,” paparnya.