RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 32 Biksu Thudong tiba di Kota Semarang, Minggu (28/5). Hari ini mereka akan menjalani pindapata di Wihara Sima 2.500 Buddha Jayanti Pudakpayung, Banyumanik.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, warga Kota Semarang antusias menunggu kedatangan Biksu Thudong yang berjalan kaki dari Thailand menuju Indonesia. Sepanjang Jalan KH Agus Salim menuju Jalan Pattimura hingga Jalan Widoharjo contohnya. Warga memadati pinggir jalan raya. Bahkan membuat macet kendaraan.
Tidak hanya membawa handphone untuk mengabadikan momen biksu lewat. Masyarakat juga membawa makanan dan minuman. Mereka memberikannya pada para biksu.
Tepat pukul 14.30, para biksu sampai di Wihara Adi Dharma. Mereka disambut dengan tarian barongsai. Setelah beristirahat dan membersihkan diri, para biksu selanjutnya melaksanakan persembahan Sangha Dana.
“Senang sekali bisa melihat perjuangan biksu jalan kaki dari Thailand sampai Borobudur nantinya,” kata salah satu warga, Fitriyani.
Warga Semarang Timur ini mengaku antusias menunggu kedatangan para biksu. Ia telah menunggu selama satu jam dipinggir jalan. “Nunggu sampai hampir satu jam. Ini sama keluarga, kakak tetangga juga ada. Kita antusias melihat apalagi baru pertama kali,” akunya.
Biksu asal Thailand Phra Wichai mengatakan, baru pertama kali berkunjung ke Indonesia. Ketika ditanya pengalamannya ketika berkunjung ke negara Maritim ini, Phra Wichai mengaku sempat menangis melihat antusias warga yang ramah. Di sepanjang jalan mereka disambut masyarakat. Itulah yang membuatnya tidak pernah mempunyai rasa untuk menyerah dalam melaksanakan thudong.
“Sempat nangis karena bahagia. Karena baru pertama kali ke Indonesia melihat antusias orang-orang yang ramah,” kata Phra Wichai lewat penerjemah.
Ketua DPD II Walubi Jawa Tengah Tanto Sugito Harsono mengaku selama di Semarang, para biksu akan singgah di tiga lokasi. Mereka akan menginap di Wihara Adi Dharma untuk menjalani persembahan Sangha Dana. Berlanjut ke Kelenteng Tay Kak Sie, dan berakhir di Wihara Sima 2500 Buddha Jayanti untuk melaksanakan Pindapata. Menurutnya, antusias warga menyambut Biksu Thudong ini sangat luar biasa. “Di mana-mana rasanya semua welcome. Tujuan pertama di Wihara Adi Dharma, ada acara simpel (persembahan Sangha Dana),” ungkapnya.
Tanto mengaku saat ini masih ada 32 biksu. Sedangkan biksu yang sempat terhenti di jalan akan langsung menuju Candi Borobudur pada perayaan Waisak. “Hari ini (kemarin) masih 32 biksu, besok (hari ini) rencana kita ada di Gang Lombok, Bukit Kassap terus ke Ambarawa,” imbuhnya.
Tujuan para bhante melakukan thudong atau berjalan kaki dari Thailand hingga Candi Borobudur sebagai salah satu bentuk perjalanan religi. Dalam menjalankan tradisi thudong itu mereka memakai jubah biksu, sepasang sandal, dan kaus kaki. (kap/aro)