29 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Calhaj Telat Kumpulkan Koper, Terbawa Kloter Berbeda

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang  – Sebanyak 709 koper jemaah calon haji (calhaj) asal Kota Semarang siap diberangkatkan hari ini ke Embarkasi Solo. Sebelumnya, koper ini telah dikumpulkan di aula Kantor Kemenag Kota Semarang, Rabu (24/5).

Pantauan RADARSEMARANG.COM, petugas sedang sibuk menata koper milik calhaj. Mereka membagi koper sesuai dengan nama dan nomor urut kloter (kelompok terbang).

“Biasanya koper haji ini akan dikirim ke embarkasi H-1 sebelum jemaah berangkat,” kata Koordinator Pengumpulan Koper Calhaj Kemenag Kota Semarang Mukhlis kepada RADARSEMARANG.COM.

Ia menambahkan, setiap kloter rata-rata terdiri atas 350 calhaj. Pengumpulan kali ini berlaku bagi kloter 10 sebanyak 354, dan 11 sebanyak 355. Sedangkan di Kota Semarang terbagi menjadi enam kloter. Pengumpulan koper bagi calhaj, berlangsung selama tiga hari. “Tiga hari sampai Kamis, 24 Mei 2023. Sekarang  kloter 10 dan 11, ada 700-an koper,” ujarnya.

Menurutnya, ada kendala ketika jemaah tidak tertib dalam pengumpulan koper. Seperti yang terjadi pada kloter sebelumnya. Sehingga waktu yang diperlukan untuk input data menjadi bertambah lama.

“Seperti tadi itu kisruh, seharusnya masuk ke kloter 8. Dia (calhaj) telat ngumpulkan koper. Jadinya, koper terbawa di kloter 9. Kita kan jadi bongkar ulang. Tapi Alhamdulillah sudah clear,” tandasnya.

Kepala Kemenag Kota Semarang Ahmad Farid mengatakan, sebanyak 1.665 calhaj asal Kota Semarang siap berangkat ke Tanah Suci Makkah pada 25-27 Mei 2023 mendatang. Jumlah tersebut akan terbagi dalam enam kloter keberangkatan.

“Yang berangkat sebanyak 1.665 jemaah, terbagi 6 kloter. Mulai kloter 8 sampai 13. Satu kloter rata-rata 355 jemaah,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Pihaknya mengimbau seluruh jemaah untuk menguatkan komitmen dan tujuan dalam menunaikan ibadah haji. Sehingga di dalam perjalanan maupun ibadah, jemaah memiliki kesabaran dan tidak mudah mengeluh. Tidak kalah penting juga jemaah harus bisa beradaptasi dengan iklim dan kultur yang ada di Makkah maupun Madinah.

Pasalnya, kondisi cuaca dan kultur masyarakat berbeda dengan Tanah Air. Khususnya untuk lansia maupun jemaah yang memiliki riwayat komorbid atau penyakit bawaan, Kemenag Semarang meminta jemaah untuk memprioritaskan ibadah tertentu selama di Tanah Suci.

“Yang punya komorbid dan lansia harus betul-betul menjaga pola ibadah. Karena orang tua memang banyak kendala. Jadi, harus betul-betul memilih prioritas ibadah,” pesannya. (kap/aro)

Reporter:
Khafifah Arini Putri

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya