32.9 C
Semarang
Saturday, 11 October 2025

KPU Semarang Ajak Pemilih Pemula Tangkal Hoax Jelang Pemilu 2024

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang bersama Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Semarang Raya melakukan sosialisasi demokrasi untuk para pemilih pemula. Sosialisasi ini berlangsung di SMA Negeri 1 Semarang, Kamis (11/5) dan di SMA Negeri 3 Semarang.

Ratusan siswa kelas 11 di SMA Negeri 3 Semarang sangat antusias memperhatikan pemaparan yang disampaikan. Pemateri pertama disampaikan oleh Mafindo Semarang Raya yang memaparkan tentang bahaya hoax menjelang pemilu. Dilanjutkan oleh KPU Kota Semarang sebagai informasi pemilih pemula.

Dalam pemaparannya, Wakil Koordinator Mafindo Semarang Raya, Fiskal Purbawan, menjelaskan kabar seputar pemilu. Apalagi hoax menjelang pemilu. Seperti pada 2019 lalu, ada server KPU diserang lah, kata dia, surat suara yang sudah dicoblos lah dan lain-lain. “Tahun 2020 hingga 2021 ada covid-19 yang minum susu jahe menghilangkan covid-19,” katanya.

Ia menambahkan, tahun ini hampir karena tahun politik. Bahkan, sempat ada KTP China bisa menjadi pemilih. “Kami verifikasi langsung ke lapangan,” katanya.

Dalam berita hoax, kalimat beritanya cenderung provokatif dan bombastis beritanya. “Biasanya diawali Jangan Sebarkan!, Sebarkan!,” Katanya.

Selain itu, ia mengimbau mengamati foto dan video apakah itu editan atau asli. “Jangan lupa cek media yang kredibel dan tercatat di Dewan Pers,” jelasnya.

Anggota KPU Kota Semarang Divisi Sosialiasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat, Novi Maria Ulfah menjelaskan sosialisasi ini disasarkan untuk para pemilih pemula. Pihaknya membangun upaya demokrasi. Mengenalkan tentang penyelenggara pemilu, hari pungut suara, penyelenggaranya, dan jumlah partai politiknya.

Selain itu, ia memaparkan pentingnya informasi kepada para siswa menjelang pemilu 2024. Karena para siswa merupakan pemilih pemula belum pernah melakukan pemilihan sehingga harus menerima informasi yang cukup dan menjadi pemilih yang rasional. “Kita harapkan para pemilih menerima informasi yang cukup tentang pemilu,” tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini merupakan masa pendaftaran legislatif. Kategorinya hanya mengenalkan tanpa nomor urut diperbolehkan untuk dikenalkan oleh masyarakat.

Ketua penyelenggara, Ratu Annisa Febriyanti, menuturkan sosialisasi ini juga merupakan tugas kuliah yang dilakukan oleh kelompok yang berjumlah sembilan orang. “Dipilihnya sosialisasi demokrasi untuk para siswa SMA karena mereka merupakan pemilih pemula, mungkin mereka kurang informasi tahapan pemilu sehingga kami menginisiasi sosialisasi ini,” jelasnya. (fgr/web/bas)

Reporter:
Figur Ronggo Wassalim

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya