RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu ternyata jago memasak. Sore kemarin (12/5) dibuktikan di depan pimpinan dan karyawan RADARSEMARANG.COM.
Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita ini memasak dua menu untuk mengatasi stunting, yakni opor singkong dan mi dari ubi ungu plus wortel. Menu kreasinya itu diklaim murah, namun mengandung gizi tinggi.
Acara bertajuk ‘Masak Bareng Mbak Ita’ yang bakal ditayangkan di Jawa Pos TV ini dipandu oleh Direktur RADARSEMARANG.COM Baehaqi. Mbak Ita tampil ala chef terkenal. Mengenakan busana batik, hijab oranye, dan kain celemek merah bertuliskan “Dapur Mbak Ita” lengkap dengan fotonya mengenakan seragam koki.
Saat membuka acara, Baehaqi mengatakan kalau Mbak Ita adalah wanita yang terampil. Selain sebagai sosok wali kota dan istri dari anggota DPRD Jateng Alwin Basri, ia juga menyusun buku resep masakan untuk mengatasi stunting.
“Menu yang ada di buku ini adalah resep-resep turunan dari Ibu Megawati Soekarnoputri dan dikreasikan oleh Mbak Ita. Mbak Ita berkeliling untuk mendemokan menu kreasinya tersebut di kelurahan, kecamatan, bahkan sampai ke tingkat nasional,” kata Baehaqi sambil menunjukkan buku berjudul “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil Untuk Generasi Emas Indonesia.”
Mbak Ita menjelaskan, bahan yang digunakan untuk membuat opor singkong tak lain adalah singkong atau pohung yang digunakan sebagai makanan pendamping beras.
Bahan lainnya adalah ayam, santan dan garam. Untuk resepnya sendiri simpel, dan tidak menggunakan MSG.
“Menu ini murah, tapi mengandung banyak protein hewani dari ayam dan nabati dari singkong,” jelasnya.
Untuk memasak opor singkong, Mbak Ita memiliki cara tersendiri, yakni memasukkan air santan terlebih dahulu. Selain itu, garam dimasukkan sedikit demi sedikit, sehingga daging ayam dan singkong bisa meresap.
“Saya diajari langsung sama Bu Mega untuk tips ini. Nah ini saya aplikasikan,” tuturnya.
Sedangkan menu mi ubi ungu, kata dia, dibuat dari bahan dasar ubi ungu. Mi ini, lanjut dia, baik untuk anak karena menggunakan bahan alami dan bisa menghindarkan dari bahaya mi instan.
“Mi ini divariasikan dengan wortel dan telur agar anak-anak yang nggak suka sayuran bisa suka,” tambah dia.
Dalam buku Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil yang ditulisnya, lanjut dia, ada 165 menu masakan. Isinya menu stunting atau menu sehat untuk anak umur 6 bulan atau makanan pendamping ASI (MPASI).
Tak mau berhenti membuat satu buku, Mbak Ita mengaku sedang menyusun buku resep masakan kedua yang masih dalam tahap editing.
“Dalam buku ini memuat menu selama seminggu. Menu ini juga untuk ibu hamil yang komorbid, anemia, dan lainnya. Nanti akan saya buat tiga buku atau trilogi,” jelasnya.
Untuk buku resep kedua ini, lanjut Mbak Ita, lebih banyak berbahan dasar tepung sagu dan sorgum.
“Ini lebih banyak resep-resep makanan untuk warga Indonesia Timur. Makanya nanti launching bukunya rencananya akan dilakukan di Kupang, NTT,” katanya.
Disinggung masalah angka stunting di Kota Semarang, Mbak Ita menyebut jika kasusnya saat ini terus mengalami penurunan dari angka 3.600 kasus.
Saat ini, tinggal sekitar 1.200 kasus, karena berbagai intervensi untuk menekan angka tersebut.
“Sebelumnya di angka, 3.600 kasus, tahun 2022 lalu turun menjadi 1.600 kasus dan April tahun ini, angkanya 1.200 kasus,” bebernya.
Salah satu intervensi yang dilakukan, lanjut dia, adalah dengan program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), Rumah Pelita (Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta) dan lainnya.
“Penyebab stunting sendiri di antaranya pola asuh, gizi buruk, dan santiasi. Untuk itu ketahanan pangan harus dilakukan dengan urban farming,” katanya.
Selesai memasak, seluruh karyawan RADARSEMARANG.COM berkesempatan mencicipi masakan orang nomor satu di Kota Semarang ini.
“Mi ubi ungunya uenak Bu Ita, saya sampai nambah. Bumbunya meresap,” kata Sugiyanto Wiyono, Manajer Bisnis RADARSEMARANG.COM.
Hal senada dikatakan Pemimpin Redaksi Arif Riyanto yang mencoba kedua menu kuliner yang dibuat Mbak Ita.
“Iya, mi ubi ungunya enak. Saya baru pertama ini makan. Kalo yang opor singkong mirip sayur terik di rumah saya. Ayamnya empuk. Saya makan dua potong singkong sudah kenyang,” ujarnya sambil tersenyum. (den/aro)