28.2 C
Semarang
Saturday, 23 August 2025

Jalani Prarekonstruksi, Husen Tersangka Mutilasi Dituding Pura-Pura Gila

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG — Muhammad Husen, 28, pelaku pembunuhan mutilasi terhadap majikannya, Irwan Hutagalung, 53, menjalani prarekonstruksi di lokasi kejadian Jalan Mulawarman, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Jumat (12/5) sekitar pukul 14.00 kemarin. Di sela-sela prarekonstruksi, tersangka sempat menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

Tersangka Husen dengan tangan terborgol turun dari mobil warna hitam dikawal petugas. Ia langsung digelandang menuju tempat usaha air minum isi ulang AHS Arga Tirta milik korban Irwan Hutagalung.

Proses prarekonstruksi dimulai adegan penusukan pipi korban dengan linggis. Lalu, tersangka menuju tempat angkringan di samping tempat usaha korban. Di sana tersangka bertemu saksi Imam, pedagang angkringan tersebut. Selanjutnya, tersangka digelandang lagi ke dalam tempat usaha. Nah, di sela-sela reka ulang itu, tersangka menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.

“Saya mohon maaf kepada keluarga korban atas perilaku saya. Saya menyesal telah melakukan ini semua. Saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-sebesarnya,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Padahal sebelumnya tersangka mengaku tidak menyesal, dan justru puas setelah melakukan aksi sadis tersebut. Alasannya, dendamnya lantaran kerap dipukuli dan dimarahi korban telah terlampiaskan.

“Setelah saya renungi, memang saya salah. Saya juga minta maaf kepada keluarga saya atas perilaku saya,” ujarnya.

Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang Iptu Donisius Yuli Christiano, menjelaskan, kegiatan prarekonstruksi dilakukan untuk mengetahui kronologi secara lengkap terkait aksi pembunuhan mutilasi yang dilakukan tersangka. Pihaknya menyebutkan, total ada 102 adegan dalam kasus pembunuhan tersebut.

“Namun untuk hari ini (kemarin) kita ambil yang pokok-pokok saja. Karena ada beberapa adegan yang TKP-nya berada di luar. Hari ini (kemarin) kita mengambil kurang lebih setengah dari adegan total yang ada. Untuk sementara hasil dari prarekonstruksi antara keterangan tersangka dan saksi semuanya sudah sesuai, tidak ada temuan baru,” bebernya.

Adapun adegan di luar TKP pembunuhan, seperti di angkringan, di mana tersangka sempat minum. Kemudian, tersangka sempat ke hotel saat kencan dengan cewek yang diboking dari aplikasi MiChat. Selain itu, juga ada tempat tersangka menjual barang-barang milik korban. Namun pihaknya tidak membeberkan secara detail lokasi yang dimaksud.

“Kita mulai dari adegan ke-11, saat tersangka pertama kali membunuh korban menggunakan linggis, lalu adegan tersangka melakukan mutilasi, memotong tubuh korban menjadi empat bagian. Kita lanjutkan keesokan harinya pada saat tersangka melakukan pengecoran jenazah korban menggunakan semen, sampai dengan adegan ke-60,” jelasnya.

Pihaknya juga menyampaikan, sementara ini belum melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka. Namun demikian, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan rumah sakit manakala ditemukan adanya unsur kejiwaan yang tidak normal terhadap tersangka. “Sampai dengan saat ini keterangan tersangka masih konsisten,” katanya.

Kemarin, saksi Imam tidak dihadirkan dengan alasan masih kegiatan prarekonstruksi. Imam yang mengetahui aksi kejadian ini juga telah diamankan dan dilakukan pemeriksaan. Sementara peran Imam dalam prarekonstruksi kemarin dilakukan oleh petugas.

Di sisi lain, tingkah konyol dan ucapan tersangka Husen dianggap berpura-pura gila oleh ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) Semarang. PBB menilai tingkah tersebut hanya alibi tersangka supaya terbebas dari jeratan hukum.

Ketua PBB Kota Semarang Manurung mengaku sangat dekat dan mengenal sosok korban sejak lama. Menurutnya, almarhum Irwan Hutagalung dikenal baik, tidak seperti yang diucapkan tersangka yang hanya untuk pembelaan dan alibi belaka.

“Apakah dia mengucapkan seperti itu sadar atau pura-pura, menurut saya pura-pura, hanya mengalihkan alibi untuk bisa melepaskan jeratan dari hukum,” ungkapnya saat mendatangi lokasi kejadian dalam kegiatan prarekonstruksi yang dilakukan aparat Polrestabes Semarang, Jumat (12/5).

“Alibi untuk mengalihkan dia supaya di-just menjadi orang gila. Padahal saat kita perhatikan dari tadi orangnya sehat,” ujarnya.

Manurung datang bersama rombongan untuk menyaksikan proses prarekonstruksi dari awal sampai selesai. Hadir juga kerabat korban, Tulus Hutagalung. Di lokasi tersebut, Manurung menganggap aksi pembunuhan sadis tersebut telah direncanakan dan tidak dilakukan sendirian oleh tersangka Husen. “Saya meyakini tidak sendirian,” tegasnya.

Manurung menambahkan, bersama anggota PBB lainnya, pihaknya akan mengawal dan memonitor kasus ini mulai dari penyidikan hingga ke persidangan. Pihaknya berharap, kepolisian mengusut sampai tuntas kasus ini, dan tersangka diproses sejujur-jujurnya dan seterang-terangnya.

Tulus Hutagalung mengaku sangat terpukul atas kejadian yang menimpa kerabatnya. Namun demikian, pihaknya mengapresiasi kinerja kepolisian yang berhasil menangkap pelakunya.

Menanggapi permintaan maaf tersangka, Tulus Hutagalung mengaku telah memaafkan. Namun masih merasa sakit hati dengan ucapan tersangka.

“Ya kalau seperti itu alibi dia. Sebenarnya dari kami memaafkan. Tapi kami lihat pertama saat di polrestabes, dianya tidak ada rasa penyesalan. Di situ kami agak jengkel melihatnya. Merasa puas katanya. Kami manusia biasa, memaafkan. Tapi kalau dia seperti itu, kami akan lakukan tindakan hukum yang berlaku di Indonesia. Kami akan dukung aparat hukum untuk menindak seberat-beratnya. Itu dari keluarga almarhum,” katanya.

Hutagalung juga menyampaikan, korban aktif di kegiatan Perkumpulan Hutagalung. Terakhir hadir mengikuti kegiatan pada 30 April 2023 silam. “Dia masih bersama kita dalam acara arisan perkumpulan. Korban ini saya lihat tidak ada kelainan dalam perkumpulan. Harapan kita ya pelaku dihukum seberat-beratnya,” tandasnya. (mha/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya