RADARSEMARANG.COM, Semarang – Cuaca panas yang cukup ekstrem di Kota Semarang ternyata mempengaruhi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Ibu Kota Jateng ini. Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Semarang mengalami penurunan. Bahkan, kini Kota Lunpia menduduki peringkat kedua jumlah kunjungan wisatawan di Jateng setelah Kabupaten Klaten.
Kepala Disbudpar Kota Semarang Wing Wiyarso mengklaim Semarang kalah dengan Klaten tidak disebabkan oleh faktor teknis. Namun justru oleh cuaca panas yang terjadi pada siang hari, hingga membuat destinasi wisata relatif sepi.
“Penyebabnya bisa karena cuaca panas ekstrem di siang hari. Hal ini mempengaruhi kunjungan destinasi wisata, seperti di Kota Lama, Lawang Sewu, dan lainnya sepi pengunjung, khususnya saat siang hari. Namun malam hari tetap ramai,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM, Selasa (9/5).
Dikatakan, Kabupaten Klaten punya destinasi wisata alam yang sejuk, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Hal ini membuat kabupaten tersebut naik ke peringkat pertama dan menggeser Kota Semarang. “Klaten punya wisata alam yang sejuk, hal ini tentu menjadi pilihan wisatawan di tengah cuaca yang panas,” tuturnya.
Meski menduduki peringkat kedua, pariwisata Semarang terbilang cukup baik. Wing menambahkan, masih perlu banyak perbaikan dan inovasi agar pariwisata Kota Semarang bisa bersaing di tingkat nasional. Sebab, hingga kini parwisata Kota Semarang belum mampu masuk 10 besar tingkat nasional.
“Kami mengakui masih memiliki banyak kekurangan, walaupun tahun 2022 sempat masuk peringkat pertama kunjungan wisatawan di Jawa Tengah,”katanya.
Saat ini, lanjut dia, Kota Semarang juga memiliki potensi wisata alam dan budaya. Kota Semarang juga memiliki berbagai event yang bisa menjadi atraksi wisata untuk menarik pengunjung.
“Misalnya event semarak HUT ke-476 Kota Semarang akan menambah kalender event di Kota Semarang. Kami sosialisasikan di level nasional maupun internasional,” ujarnya. (den/aro)