26 C
Semarang
Friday, 24 October 2025

Kenalkan Sarung sebagai Budaya Indonesia

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menggelar kegiatan Semarak 476 Tahun 2023 dengan tema Sarungku Gayaku di Taman Srigunting, Kawasan Kota Lama Semarang, Jumat (5/5) sore. Kegiatan ini digelar untuk mengenalkan sarung sebagai budaya Indonesia.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, jika acara tersebut sebagai sarana sosialisasi tentang sarung yang merupakan budaya Indonesia.

“Selain batik, kita lakukan sosialisasi tentang sarung. Selain itu, juga batik karena sarung ini multifungsi,” kata Mbak Ita –sapaan akrabnya di sela acara.

Mbak Ita mengatakan, pemkot juga melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk membuat sarung. Misalnya, memperbanyak variasi batik sarung dan yang lainnya, sehingga bisa meningkatkan kelas dari pelaku UMKM.

“Semakin banyak variasi yang kita sosialisasikan, semakin banyak pelaku UMKM yang bisa terangkat. Ada motif lain yang bisa diangkat,” jelasnya.

Dijelaskan, jika acara tersebut juga sebagai cara mengenalkan budaya. Total dalam peragaan busana atau fashion show ada 476 peserta, sesuai dengan angka hari jadi ke-476 Kota Semarang. “Acara ini kita gelar tiga hari. Nanti juga ada banyak acara yang melibatkan pelaku UMKM dan sinergi dengan dinas lain. Misalnya, Dinas Perindustrian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dan lainnya,” jelas Mbak Ita.

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita juga dikukuhkan sebagai Ibu Literasi Kota Semarang, oleh Kepala Perpustakaan Nasional Mohammad Syarif Bando. Setelah itu, Mbak Ita juga melantik bunda literasi tingkat kelurahan dan kecamatan.

“Selain di tingkat kota, literasi di kelurahan dan kecamatan ini harus didorong. Saya juga sampaikan OPD terkait, untuk membuat perpus yang menarik, sehingga anak dan milenial gemar membaca,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang R Wing Wiyarso mengatakan kegiatan sore itu melibatkan seluruh OPD. Kenapa sarung? Karena sarung merupakan warisan budaya tak benda yang didaftarkan ke Unesco.

“Ini untuk mengingatkan masyarakat bahwa kita punya sarung dengan berbagai corak etnik, khususnya batik Semarang. Ini juga untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa kita peduli terhadap warisan budaya tak benda,” ujarnya.

Sekda Provinsi Jateng Sumarno yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, jika sarung merupakan sebuah budaya di Indonesia yang dikenakan semua kalangan, entah itu kalangan atas ataupun bawah.

“Bukan hanya kalangan bawah, kalangan atas pun menggunakan sarung karena memang telah menjadi budaya,” katanya. (den/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya