27.2 C
Semarang
Wednesday, 8 October 2025

Warga Mijen Semarang Ini Sukses Kuliahkan Anak dan Ibadah Haji dari Jualan Jamu

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kholidi, perajin jamu sukses di Kampung Jamu RW 10 Kelurahan Wonolopo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Bermula dari penjual jamu gendong, kini ia memiliki banyak karyawan yang juga berjualan jamu keliling.

Sebelum berjualan jamu, Kholidi menjadi tukang ojek pangkalan di Pasar Mijen. Pekerjaan itu dijalani cukup lama. Pada 1987, ia menikahi Setiati, seorang pembantu rumah tangga. Namun saat itu, ia dan istrinya belum berjualan jamu.

Kholidi mulai berjualan jamu setelah dikaruniai anak kedua pada 1991.  Saat itu, kebutuhannya semakin tinggi. Sementara pendapatannya minim. Praktis, Kholidi memiliki banyak utang di beberapa tempat.

“Lalu mencoba jual jamu. Kebetulan mertua dulu juga jualan jamu. Kakak ipar saya juga jualan jamu. Lalu istri membantu kakaknya membantu jualan. Baru pada 1991, disuruh membuat jamu sendiri,” ceritanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Saat itu, Setiati berjualan jamu gendong keliling dari rumah ke rumah. Ia berjalan kaki ke Pasar Mijen lalu naik mobil ke Ngaliyan. “Istri saya keliling di perumahan Sulanji Ngaliyan,” katanya.

Istrinya berjualan jamu gendong hingga lima tahun. Perekonomian keluarga Kholidi pun semakin membaik. Kholidi juga membantu istrinya membuat jamu, sebelum bekerja di pabrik. “Tahun 1995 kami kredit sepeda motor Honda Fit Z dengan jaminan sertifikat rumah. Motor itu dipakai jualan jamu keliling,” kenangnya.

Dengan memakai sepeda motor, jumlah jamu yang dibawa semakin bertambah. Karena jika digendong, hanya 15 liter. Jika memakai sepeda motor, bisa membawa hingga 20 liter.

Alhamdulillah, dari jualan jamu ini bisa menyekolahkan anak-anak sampai kuliah. Termasuk membeli rumah pada tahun 2005, dan pada tahun 2006 naik haji sama istri,” katanya.

Dari jualan jamu keliling itu, anak sulungnya lulus kuliah farmasi dan menjadi apoteker di RS Tugurejo. Sedangkan anak keduanya lulus kebidanan dan bekerja di alat kesehatan. Anak ketiga bekerja di toko AA dan sempat kuliah semester 3 namun keluar karena menikah. “Anak bungsu saya masih kelas 2 SD,” imbuh pria berusia 62 ini.

Reporter:
Figur Ronggo Wassalim

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya