RADARSEMARANG.COM, Semarang – Kelenteng Sam Poo Kong selama libur Lebaran menggelar Festival Syawal. Beragam kesenian ditampilkan untuk menghibur pengunjung. Seperti barongsai, jathilan, reog, singo barong, live music, keroncong, dan lainnya. Peningkatan wisatawan pun naik hingga 40 persen.
Pengunjung berbaris rapi mengantre di loket masuk. Satu per satu mereka membayar tiket. Ada yang berlibur satu keluarga membawa anak-anak, ada pula yang datang untuk melepas penat sebelum masuk kerja. Bunyi gamelan terdengar ketika memasuki kelenteng. Terlihat pula atraksi reog sedang menghibur para pengunjung.
“Kami mengadakan event bertajuk event syawalan selama 10 hari,” kata Juru Bicara Wisata Sam Poo Kong Anandita Rinaldie saat ditemui di Kelenteng Sam Poo Kong Minggu (30/4).
Menurutnya, event Festival Syawal ini pertama kali digelar pasca pandemi Covid-19. Setiap hari akan ada hiburan mulai pukul 09.00 sampai 17.00. Penampilan seniman ini terus berlangsung. Mereka bergantian untuk menghibur wisatawan. Atraksi berhenti hanya saat ada adzan. “Puncaknya hari ini sebelum ditutup pada tanggal 1 Mei 2023 besok, kita tampilkan barongsai tonggak, nomor 2 nasional,” akunya.
Dita sapaan akrabnya mengaku libur lebaran kali ini peningkatan pengunjung lebih terasa dibandingkan tahun lalu. Kendati demikian, pihaknya tetap mengindahkan wisatawan untuk mematuhi prokes. “Kalau tahun kemarin belum full open. Kalau sekarang full open,” imbuhnya.
Ia menambahkan antusiasme pengunjung kali ini juga sangat luar biasa. Terlihat dari wisatawan yang masuk. Mereka akan langsung menanyakan hiburan yang ditampilkan di hari tersebut. “Mereka cukup antusias, rata-rata pasti akan menanyakan hari ini hiburannya apa,” ungkapnya.
Salah satu wisatawan Rubiatun mengaku menyempatkan waktu untuk datang ke Kelenteng Sam Poo Kong bersama dengan keluarganya. Wanita asal Kudus ini turut serta membawa anaknya. Tujuannya adalah melatih serta memberikan edukasi mengenai toleransi sejak dini pada anak-anaknya.
“Iya datang selain liburan juga ingin mengenalkan toleransi pada anak. Karena Kelenteng Sam Poo Kong ini sejarahnya cukup bagus yang bisa diajarkan pada anak-anak,” akunya. (kap/ida)