RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Pemkot Semarang fokus untuk terus berinovasi, menggenjot reformasi birokrasi dan pemberdayaan masyarakat. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, inovasi Pemkot harus dilakukan agar Ibu Kota Jateng bisa semakin maju.
Selain itu reformasi birokrasi untuk kemudahan pelayanan, serta pemberdayaan masyarakat pun sudah dilakukan misalnya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan lainnya.
“Tiga hal ini sudah kita lakukan, untuk inovasi alhamdulillah Semarang baru saja menerima penghargaan perencana pembangunan daerah tingkat provinsi. Kemudian, saat ini maju di tingkat nasional. Tinggal menunggu hasilnya,” katanya saat menggelar upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) di Halaman Balai Kota Semarang, Rabu (26/4).
Mbak Ita menegaskan, Pemkot saat ini masuk 10 besar penghargaan Tinarbuka yakni penghargaan terkait keterbukaan publik. Inovasi terkait ketahanan pangan dan pengendalian inflasi, saat ini pun terus digencarkan Pemkot Semarang.
“Pemkot kemarin menerima penghargaan dari TPID Provinsi Jateng yaitu Program Pak Rahman. Itu pasar murah untuk pencegahan inflasi,” ujarnya.
Kota Semarang juga masuk 10 kota dengan inflasi terendah di Indonesia. Inflasi year on year di Kota Semarang di bawah 5 persen. Sedangkan, inflasi month to month saat Ramadan lalu 0,2 persen. Mbak Ita menargetkan angka ini untuk terus dipertahankan.
“Sesuai instruksi presiden daerah harus melakukan ketahanan pangan, pengendalian inflasi, kemiskinan, stunting, reformasi birokrasi, dan investasi. Arahan ini kita kawal, agar Kota Semarang bisa semakin maju,” tambahnya. (den/fth)